Lima Kelompok Tani Terima Bantuan Hand Tractor - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Lima Kelompok Tani Terima Bantuan Hand Tractor

Mojokerto-(satujurnal.com)
Lima unit hand tractor bantuan Kementerian Pertanian diturunkan untuk kelompok tani Kota Mojokerto.

Secara simbolis alat mesin pertanian (alsistan) untuk peningkatan produksi bahan pangan roda dua ini diserahkan Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus, kepada lima kelompok tani. Penyerahan disaksikan Komandan Kodim 0815 Letkol Inf Djohan Darmawan, Jum’at (24/4/2015) pekan lalu. 

Kelima kelompok tani yang mendapat bantuan hand tractor tersebut, yakni kelompok tani Margodadi III Kelurahan Balongsari, kelompok tani Gunung Anyar Kelurahan Gunung Gedangan, kelompok tani Mulyo Kelurahan Meri, kelompok tani Tani Mulyo II Kelurahan Blooto dan kelompok tani Sekar Tani Kelurahan Pulorejo.

“Bantuan alistan merupakan upaya mendukung swasembada pangan di Kota Mojokerto,” kata Mas’ud Yunus.

Ia berharap hand tractor bisa dipergunakan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya dan bisa dipergunakan oleh kelompok tani. 

“Sebab bantuan ini sifatnya bukan bantuan perorangan, tapi diberikan kepada kelompok. Jadi milik kita bersama, kita rawat sama-sama, kita pergunakan bersama-sama yang endingnya produktifitas semakin meningkat dan kegiatan pertanian akan semakin efektif,” harapnya.

Dukungan dan upaya dari banyak pihak sangat dibutuhkan untuk mendukung swasembada pangan. 

“Saya berterima kasih kepada Dandim, Danramil, Kepolisian dan semuanya yang turut ikut aktif mengawal upaya-upaya untuk swasembada pangan tahun 2017. Kalau nanti di Kota Mojokerto bisa berhasil, maka barokahnya bisa dirasakan untuk semua masyarakat,” kata Mas’ud Yunus. 

Menurutnya, upaya inovatif dalam bidang pertanian sangat diharapkan Walikota mengingat luas lahan untuk persawahan di Kota Mojokerto hanya mencapai 502.425 hektar dengan luas tanam padi sebanyak 1.005 hektar dengan rata-rata produksi sebanyak 6,3 ton per hektar.

“Ada daerah yang sudah mampu memproduksi padi perhektarnya bisa mencapai 14 ton. Kalau perlu Dinas Pertanian mengadakan studi banding ke sana. Karena kalau itu bisa kita lakukan maka pendapatan dan kesejahteraan petani akan meningkat. Sehingga mereka tidak ingin untuk menjual tanahnya untuk kegiatan di luar pertanian,” jelasnya. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional