Aksi demo ribuan buruh yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat (FPR) di Jombang menuntut kenaikan upah minimum kabupaten (UMK) 2016 diwarnai aksi bentrok antara buruh dengan petugas kepolisian, Rabu (18/11/2015).
Akibatnya sejumlah buruh menderita luka-luka. Kericuhan antara buruh dengan aparat tersebut dipicu aksi saling dorong dan lempar botol minuman air mineral kepada polisi.
Kericuhan terjadi saat ribuan buruh pabrik dari 6 perusahaan di Jombang, melakukan aksi unjuk rasa di depan pintu masuk gedung Pemkab setempat. Kericuan juga dipicu lamanya negosiasi antara perwakilan buruh dengan Bupati di dalam gedung Pemkab.
Situasi mulai memanas tatkala ratusan buruh di barisan terdepan terlibat cekcok dengan petugas. Bentrok pun pecah saat petugas mulai merangsek agar buruh. Langkah petugas dibalas dengan lemparan sejumlah botol air mineral.
Meski sudah diredam oleh korlap aksi, namun petugas yang sudah terpancing dan tersulut emosinya terus melakukan aksi dorong dan pukul ke sejumlah buruh hingga kocar-kacir. Sejumlah pendemo yang diduga melakukan aksi lempar minuman air mineral langsung diamankan.
Sejumlah buruh yang tertangkap langsung diseret dan menjadi bulan-bulanan petugas yang akan menangkapnya. Akibatnya kericuhan kembali tak terhindarkan. Sejumlah anggota kepolisian dari Sabhara Sat Intelkam dan Satreskrim langsung menyeret seorang buruh hingga ke pinggir jalan.
Aksi saling serang antara buruh dan petugas baru berakhir setelah korlap aksi dan komandan masing-masing satuan menenangkan pihaknya masing-masing.(rg)
Social