Jombang-(satujurnal.com)
Banjir yang melanda belasan desa di sejumlah kecamatan di Jombang, awal tahun ini mengakibatkan ratusan hektar tanaman padi di areal persawahan di sejumlah kecamatan mati.
Kondisi tanaman padi yang rarta -rata berusia 10 hari hingga dua minggu mati akibat akar dan tanaman membusuk.
Kndisi terparah terjadi di desa Tembelang dan Mojo Krapak kecamatan Tembelang. Puluhan hektar tanaman padi milik petani ini sudah empat hari terendam air akibat luapan sungai. Akiabatnya bagian akar dan dahan tanaman padi ini membusuk dan mati.
Setidaknya lima puluh hektar tanaman padi di wilayah ini mati dan tidak dapat diselamatkan. Setiap hektar petani menelan kerugian hingga Rp 4 juta lantaran harus melakukan penanaman ulang. /Petani berharap pemerintah turun tangan dan memberikan bantuan bibit untuk tanam ulang.
Sementara itu dinas pertanian setempat memastikan, tanaman padi yang mengalami gagal panen akibat terendam banjir tersebar di sejumlah kecamatan, meliputi kecamatan Perak, kecamatan Bandar, kecamatan Tembelang dan kecamatan Megaluh.
Ratusan hektar tanaman padi berumur dua mingguan membusuk akibat terendam air. Sayangnya, soal Dinas Pertanian kabupaten Jombang belum bisa memastikan bantuan benih akibat bencana ini. Alasanya, masih menunggu petunjuk dari pemerintah pusat.
Seperti diketahui, banjir akibat hujan deras dan meluapnya sejumlah sungai ini menerjang belasan desa sejak seminggu. Banjir sempat merendam ribuan rumah di belasan desa di wilayah tersebut. Kendati sudah surut, namun banjir juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Di sektor pertanian, para petani berharap pemerintah daerah membangun tanggul sungai Konto, agar air sungai tidak meluap ke persawahan mereka.(rg)
Social