Tiga Perempuan Pimpin Kota Mojokerto - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Tiga Perempuan Pimpin Kota Mojokerto


Mojokerto-(satujurnal.com)
Tiga tokoh politik dan birokrat perempuan, Febriana Meldyawati, Ika Puspitasari dan Harlistyati mencetak sejarah baru pemerintahan Kota Mojokerto.

Febriana Meldyawati, politisi PDI Perjuangan menduduki posisi Ketua DPRD Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, politisi Partai Nasdem hampir dipastikan menjadi Walikota Mojokerto terpilih dalam Pilwali Mojokerto 2018, dan Harlistyati bakal menjabat Sekda Kota Mojokerto.

Dalam sejarah pemerintahan Kota Mojokerto, tokoh sentral di eksekutif dan legislatif selalu dijabat laki-laki. Peta itu berubah setelah Febriana Meldyawati menjadi tokoh perempuan pertama yang menjabat Ketua Dewan. Ia menduduki posisi puncak di tubuh legislatif, 26 Juli 2017 menggantikan posisi sejawatnya, Purnomo.

Jabatan ketua yang dipegang Febriana Meldyawati di tubuh Dewan akan berakhir paroh tahun 2019. Namun Melda, sapaan akrab Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Mojokerto tersebut, menorehkan sejarah baru di tubuh legislatif setempat sekaligus merontokkan dominasi laki-laki yang berada di kursi pimpinan Dewan.

Sedangkan Ika Puspitasari akan menjabat Walikota Mojokerto perempuan pertama. Ia akan tercatat sebagai Walikota Mojokerto ke 18 sejak Pemerintah Kota Mojokerto dibentuk tahun 1918.

Dalam Pilwali Mojokerto yang digelar 27 Juni 2018, Ika Puspitasari, calon walikota Mojokerto yang berpasangan dengan Akhmad Rizal hampir dipastikan menjadi Walikota Mojokerto terpilih. Ika - Rizal dalam perhitungan tingkat PPK, meraup sekitar 32,85 persen dari total suara sah, jauh diatas suara yang diperoleh tiga pasangan calon (paslon) lainnya. Meski KPU setempat belum menggelar pleno, namun akumulasi suara di 3 PPK menyebutkan paslon Ika - Rizal unggul. 

Ika Puspitasari yang karib disapa Neng Ita saat ini menjabat Ketua Fatayat NU Kabupaten Mojokerto. Adik kandung Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa ini juga menjadi Ketua Partai Nasdem Kota Mojokerto. Namun, ia diusung Partai Golkar dan Partai Gerindra sebagai kontestan Pilwali lantaran partainya tak memiliki keterwakilan di DPRD Kota Mojokerto.

Sementara, Harlistyati juga akan menjadi Sekda perempuan pertama di tubuh birokrasi Pemkot Mojokerto. Jam terbang Harlistyati sebagai PNS sejak duapuluh tujuh tahun silam di lingkup Pemkot Mojokerto pantas mengantar alumnus Unair Surabaya tersebut menduduki jabatan puncak di birokrasi daerah sebagai Sekda.

Harlistyati sempat memasuki bursa bakal calon wakil walikota Mojokerto dalam Pilwali 2018 yang digelar PDI Perjuangan. Namun langkahnya terhenti lantaran partai besutan Megawati Soekarno Putri itu tak memberinya rekomendasi.

Harlistyati yang saat ini menjabat Kepala Bappeko Mojokerto akhirnya menerobos bursa Sekda Kota Mojokerto bersaing dengan lima pejabat eselon II lainnya. Hasil assessment yang digelar 8 Juni 2018 menempatkan perempuan berjilbab ini pada ranking pertama. Selangkah lagi ia akan menduduki kursi Sekda Kota Mojokerto.

Tiga Srikandi inilah yang bakal membawa Kota Mojokerto kedepan. Mereka juga akan menjadi inspirasi banyak kaum perempuan untuk menggerakkan seluruh potensi yang dimiliki untuk membawa kemajuan Kota Mojokerto yang kini memasuki usia satu abad. (one)





Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional