 |
| RSUD Surodinawan Kota Mojokerto. (ft: istimewa) |
Mojokerto-(satujurnal.com)
Kalangan DPRD Kota Mojokerto kembali mengingatkan Pemkot Mojokerto soal kesiapan SDM (sumber daya manusia) yang akan menggawangi RSUD Surodinawan, Kota Mojokerto yang direncanakan soft opening tanggal 12 Nopember 2012 nanti.
Selain karena kelas rumah sakit naik satu tingkat, rumah sakit hasil proyek tahun jamak yang menguras pundi APBD lebih dari Rp 170 miliar ini akan mengelola keuangan melalui PPK-BULD (Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah).
“Persiapan perpindahan rumah sakit harus benar-benar dimatangkan, baik dari sisi manajemen maupun SDM-nya. Mengingat perpindahan kelas dari kelas C ke kelas B otomatis manajemen rumah sakit dituntut lebih profesional dalam melakukan pelayanan terhadap publik,” kata Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPRD Kota Mojokerto, Denny Novianto,Jumat (26/10/2012).
Fraksi yang digawangi empat anggota Dewan ini menyampaikan hal senada saat rapat paripurna pemandangan fraksi atas penyampaian nota keuangan R-APBD 2013 oleh Walikota, Selasa (23/10/2012).
Selain itu, lanjut Denny, manajemen RS harus benar-benar menata SDM secara tepat. Karena RSUD Surodinawan yang berkapasitas besar, berkelas B harus diimbangi dengan tenaga yang sepadan. “Ada kekhawatiran soal keterbatasan SDM ini. Makanya kami perlu mengetahui secara persis komposisi dan personalianya. Terutama untuk tenaga paramedis,” ungkap politisi Partai Demokrat tersebut.
FPD, kata Denny, sebatas mendorong jika harus ada penambahan SDM. “Karena bukan domain kami, ya sampai saat ini sebatas menekankan pada kesiapan saja. Tapi kalau ternyata dalam perjalannya nanti, RS masih butuh banyak tenaga paramedis, Pemkot harus secepatnya melakukan antisipasi,” tukas dia.
Menanggapi hal ini Walikota Mojokerto, Abdul Gani Suhartono menyatakan secara kwantitas SDM rumah sakit yang saat ini masih berada di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Jl Gajahmada sudah cukup. “Tidak perlu ada penambahan tenaga baru. Karena secara matematis, tenaga RS yang ada sekarang masih cukup untuk menopang operasional RSUD Sudodinawan,” katanya.
Tidak saja secara kwantitas, secara kwalitas menurut Gani sudah sangat siap. Karena rumah sakit milik Pemkot itu kini mengantongi lulus akreditasi untuk 12 pelayanan kesehatan sehingga layak menjadi RS kelas B. “Akreditasi yang dilakukan tentunya terkait kesiapan SDM. Dan modal itu sudah kita kantongi,” tukasnya. (one)
Social