Jombang-(satujurnal.com)
ft:ilustrasi (istimewa) |
Kepala Dinas Kesehatan setempat, Heri Wibowo, M.Kes menyatakan,
pemberian imunisasi tambahan dengan cara disuntik itu rencananya akan dilakukan
serentak pada tanggal 12/11 mendatang. “ Jombang termasuk satu dari sembilan belas daerah yang dipilih
propinsi Jatim, karena masuk KLB, karena itu perlu dilakukan imunisasi
kembali,”ujarnya, Selasa (30/10),
Imunisasi masal itu akan digelar pada 12 - 24 November di Sumenep,
Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Kota Mojokerto,
Jombang, Madiun, Kota Madiun, Pasuruan, Kota Pasuruan, Probolinggo, Kota
Probolinggo, Jember, Bondowoso, Situbondo dan Banyuwangi.
Kasus difteri ini, menurut Heri, sudah mengalami penurunan setelah dilakukan
Ori kepada masyarakat yang berusia 15 keatas sejak tiga bulan lalu. Namun
penurunan itu dikatakannya adalah semu, karena masih ada anak anak yang belum dilakukan imunisasi.”
Ada kemungkinan anak anak dibawah umur yang terjangkit difteri. karena itulah
saasaran imuniasi adalah anak
anak,”imbuhnya seraya mengatakan sasarannya adalah mereka yang masih berusia 2 bulan
hingga 15 tahun.
Dinas kesehatan mengakui masih banyak masyarakat yang menolak
dilakukan imunisasi dengan alasan takut dan alasan agama, serta efek yg terjadi. Juga ada provokasi provokasi yang
akhirnya masyarakat jadi takut.” Ini
butuh kesadaran semua pihak, sehingga kita bersama bisa terbebas dari difteri,
kalau tidak maka difteri masih mengancam,”harap Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas
Kesehatan Jombang.
Data Dinas Kesehatan menyebutkan, kasus difteri tiga bulan terakhir telah
mengalami penurunan dengan tidak ada kasus. Namun minggu kemarin ternyata ada muncul satu kasus. Yang awalnya
87 kasus, namun kasus itu minggu kemarin
tambah 1 kasus, dengan korban meninggal 11 orang.” Dari
88 kasus itu banyak menyerang
Semuanya ada di rongga mulut,”ujarnya sembari menyatakan jika rongga mulut yang
diserang dampaknya bisa mengarah pernawasan yang sulit. (rg)
Social