Menkeu Sayangkan Intervensi Audit Hambalang - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Menkeu Sayangkan Intervensi Audit Hambalang


Jakarta-(satujurnal.com)
Upaya intervensi yang dilakukan oknum tertentu dalam proses Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait proyek Hambalang sangat disayangkan Menteri Keuangan Agus Martowardojo. Pasalnya, jika hal itu memang benar terjadi, maka kredibilitas BPK sebagai lembaga auditor tertinggi dinegara ini menjadi dipertanyakan. Ia meminta pun meminta agar intervensi itu tidak berpengaruh pada hasil audit nantinya yang sudah ditunggu banyak pihak.

"Anggota BPK Taufiequrrachman Ruki menyampaikan ada intervensi, sangat saya sayangkan jika benar terjadi. Kalau sampai menyampaikan bahwa ada potensi intervensi, saya harap jangan sampai terjadi," ujar Agus, Senin (22/10/2012) malam, di kompleks Parlemen, Senayan.

Agus menilai BPK sebagai lembaga auditor tertinggi di Indonesia harus menjaga kredibilitasnya agar tidak kehilangan kepercayaan masyarakat. Ia pun menyoroti pengakuan Ruki terkait menghilangnya nama Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng di dalam laporan audit BPK. "Saya membaca dari situ bahwa seharusnya ada yang sebetulnya tercantum harus tercatat tapi tidak tercatat. Apakah individunya ataupun supplier ataupun kontraktornya. Sangat disayangkan," kata Agus lagi.

Agus mengakui jika dirinya pernah dimintai keterangan oleh BPK soal proyek Hambalang. "Kalau soal nama saya masuk, mungkin saja. Karena saya sempat dimintai keterangan oleh BPK," kata Agus di Gedung DPR, Jakarta, Senin (22/10/2012).

Namun, Agus menolak jika ia dikaitkan dengan proyek yang dianggarkan sebesar Rp 2,5 triliun dengan menggunakan anggaran tahun jamak atau multiyears. Pasalnya, Agus baru menjabat sebagai Menteri Keuangan pada 2010. Sedangkan, proyek tersebut mulai dijalankan pada akhir tahun 2009.

Agus tidak mempersoalkan namanya tercantum dalam audit BPK tersebut. Ia pun meminta publik untuk menunggu hasilnya. "Itu tidak masalah. Kita tunggu saja hasilnya," kata mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu.

Meski namanya tercantum, Agus mengaku tak risau lantaran proyek Hambalang sudah ada sejak tahun 2009, sementara dirinya baru menjabat sebagai Menteri Keuangan tahun 2010. "Ini tidak masalah. Yang ingin (saya) yakinkan adalah tolong jangan sampai BPK diintervensi karena itu adalah betul-betul hasil audit yang nantinya akan menjadi referensi banyak pihak. Kita lihat nanti hasilnya seperti apa," imbuh Agus lagi.

Sebelumnya, Anggota BPK Taufiequrachman Ruki menilai laporan audit investigasi BPK telah diintervensi. Nama Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng dan sejumlah perusahaan kontraktor tidak tercantum. Perusahaan-perusahaan yang menurut Taufiequrachman terlibat dalam proyek Hambalang antara lain PT Dutasari Citralaras dan PT Adhi Karya. Di PT Dutasari Citralaras, istri Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum pernah menjadi komisaris. Dalam kasus Hambalang, KPK baru menetapkan seorang tersangka, yakni Deddy Kusdinar selaku Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kemenpora yang di dalam proyek Hambalang bertindak sebagai pejabat pembuat komitmen.

Di dalam kasus ini, Deddy diduga menyalahgunakan kewenangannya sehingga menimbulkan kerugian negara atau menguntungkan pihak lain. Menurut Deddy, dirinya hanya mengikuti instruksi atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi). Selaku PPK, kata Deddy, dirinya hanya mewakili lembaga sehingga tidak dapat mengambil keputusan sendirian. Anak buah Menpora Andi Mallarangeng itu pun mengaku tidak pernah dijanjikan apalagi menikmati uang dari proyek Hambalang. Deddy juga sempat mengatakan tidak ingin dikorbankan sendirian dalam kasus dugaan korupsi proyek Hambalang. (tbn/kcm)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional