Jombang-(satujurnal.com)
 |
| Ribuan santri PP Tebuireng tengah membakar sate daging kurban (satujurnal) |
Sekitar dua ribu santri Ponpes Tebuireng Jombang menggelar bakar sate massal, Jumat (26/10/2012). Hal itu sekaligus untuk memperingati perayaan Hari Raya Idul Adha 1433 H di pesantren tersebut.
Bakar sate berjamaah itu digelar di halaman pondok usai shalat jumat. Para santri membuat pemanggang sate secara memanjang. Selanjutnya mereka menerima daging kurban dari panitia setempat. Setiap kamar yang berisi 18 santri mendapatkan jatang daging sebanyak 4 kilogram.
Dalam sekejab, asap pemabakaran sate langsung membubung. Para santri terihat sibuk mengibas-kibaskan kardus dan peralatan lainnya. Tujuannya, arang yang sudah terbakar api tersebut tetap membara. Sedangkan santri lainnya sibuk menata tusukan daging di atas bara.
H Lukman Hakim, Ketua Pengurus Ponpes Tebuireng mengatakan, bakar sate massal merupakan agenda rutin yang digelar setiap datangnya Idul Adha. Hal itu bertujuan untuk mempererat ikatan emosional sesama santri. Selain itu juga untuk menjalin komunikasi non formal antara santri dan
pengurus.
"Jumlah santri yang mengikuti acara ini sekitar dua ribu orang. Kebetulan rata-rata santri tidak pulang dalam liburan kurban ini. Setiap kamar yang berisi 18 orang kita berikan daging sebanyak 4 kilogram," kata Lukman di sela acara.
Lukman juga menjelaskan, Ponpes Tebuireng menyembelih 12 ekor sapi dan 115 ekor kambing. Hewan itu merupakan sumbangan dari warga sekitar dan juga donatur tetap Tebuireng. "Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang mempercayakan penyembelihan hewan kurban di Tebuireng," ungkapnya.
Adam Hamid Asrori (15), salah satu santri mengatakan, acara bakar sate berjamaah adalah momen yang paling ditunggu santri. Karena dalam acara tersebut seluruh santyri berkumpul untuk menimkmati daging kurban. "Saya sengaja tidak pulang kampung karena acara tersebut," kata santri
asal Bojonegoro ini. (rg)
Bakar sate berjamaah itu digelar di halaman pondok usai shalat jumat. Para santri membuat pemanggang sate secara memanjang. Selanjutnya mereka menerima daging kurban dari panitia setempat. Setiap kamar yang berisi 18 santri mendapatkan jatang daging sebanyak 4 kilogram.
Dalam sekejab, asap pemabakaran sate langsung membubung. Para santri terihat sibuk mengibas-kibaskan kardus dan peralatan lainnya. Tujuannya, arang yang sudah terbakar api tersebut tetap membara. Sedangkan santri lainnya sibuk menata tusukan daging di atas bara.
H Lukman Hakim, Ketua Pengurus Ponpes Tebuireng mengatakan, bakar sate massal merupakan agenda rutin yang digelar setiap datangnya Idul Adha. Hal itu bertujuan untuk mempererat ikatan emosional sesama santri. Selain itu juga untuk menjalin komunikasi non formal antara santri dan
pengurus.
"Jumlah santri yang mengikuti acara ini sekitar dua ribu orang. Kebetulan rata-rata santri tidak pulang dalam liburan kurban ini. Setiap kamar yang berisi 18 orang kita berikan daging sebanyak 4 kilogram," kata Lukman di sela acara.
Lukman juga menjelaskan, Ponpes Tebuireng menyembelih 12 ekor sapi dan 115 ekor kambing. Hewan itu merupakan sumbangan dari warga sekitar dan juga donatur tetap Tebuireng. "Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang mempercayakan penyembelihan hewan kurban di Tebuireng," ungkapnya.
Adam Hamid Asrori (15), salah satu santri mengatakan, acara bakar sate berjamaah adalah momen yang paling ditunggu santri. Karena dalam acara tersebut seluruh santyri berkumpul untuk menimkmati daging kurban. "Saya sengaja tidak pulang kampung karena acara tersebut," kata santri
asal Bojonegoro ini. (rg)
Social