Wakil Ketua KBIH Al-Madinah Diperiksa - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Wakil Ketua KBIH Al-Madinah Diperiksa

- Penyidik Cercah 50 Pertanyaan 

M. Yusuf  Wakil Keuta KBIH Al-Madiah saat diperiksa Satreskrim Polres Mojokerto
Mojokerto-(satujurnal.com)
Muhammad Yusuf, Wakil Ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al Madinah, saksi kunci kasus jual beli kursi haji tadi sore kembali diperiksa Satreskrim Polres Mojokerto.

Yusuf yang sebelumnya mengungkap kasus jual beli kursi haji di KBIH Al Madinah yang berkantor di Desa Gayaman, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto dicercah sekitar limapuluh pertanyaan oleh penyidik. Yusuf datang ke Mapolres Mojokerto untuk memenuhi panggilan Satreskrim Polres Mojokerto.

“Sekitar 50 pernyataan disodorkan penyidik sesuai dengan apa yang dia sampaikan ke media sebelumnya. Kita juga menyita scaner merk epson stylus TX12x, laptop axioo 10' inc dan 36 SPPH," terang Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP I Gede Suartika.

Sebelumnya, Yusuf membenarkan pernyataan baik penyidik Tim Khusus Satreskrim Polres Mojokerto maupun CJH yang yang menyebutkan jika mereka berangkat melalui KBIH Al-Madinah.

"Memang benar, mereka merupakan jamaah bimbingan KBIH Al-Madinah. Ke-36 CJH tersebut mendaftar sebelum tahun 2012 ini.Ada yang mendaftar tahun 2008 dan ada juga yang mendaftar tahun 2010.
Tapi dari 36 CJH ini sebagian besar belum melunasi biaya perjalanan ibadah haji atau BPIH," kata Yusuf diujung ponselnya, Jum'at (19/10/2012).

Menurutnya, setiap tahun KBIH Al-Madinah mendapatkan porsi haji yakni memberangkatkan jamaah bimbingannya pergi menunaikan ibadah haji. Tahun 2012 ini, pihaknya mendapat porsi sebanyak 36 CJH yang porsi haji tersebut telah diganti dengan nama orang lain.

"Mereka yang tidak bisa melunasi, porsi hajinya diisi orang lain yang bisa melunasi biaya haji tersebut. Terkait penggantian porsi haji yang diisi nama orang lain ini, saya tidak berwenang untuk menjawab. Yang bisa menjawab Ketua KBIH nya langsung. Tapi saat ini ketuanya masih menunaikan ibadah haji,” kilahnya.

Sebelumnya, PPIH Embarkasi Surabaya mendapat laporan jika 31 calhaj dari kloter 44 tidak bisa berangkat karena dokumennya tidak lengkap. Setelah diusut ternyata ada 36 CJH menggunakan paspor palsu atau mengganti foto jamaah yang tidak bisa berangkat akibat sakit atau meninggal. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional