Dewan : Pilih Direktur PDAM Dari Profesional - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Dewan : Pilih Direktur PDAM Dari Profesional


Instalasi Air PDAM Maja Tirta Jl Mayjen Sungkono Mojokerto
Mojokerto-(satujurnal.com)
Kekosongan pengendali utama PDAM Maja Tirta Kota Mojokerto pasca dilepas Samsul Hadi lantaran memasuki masa pensiun menjadi atensi khusus Komisi II DPRD Kota Mojokerto. Komisi yang membidangi perekonomian dan pembangunan ini meminta Walikota Abdul Gani Suhartono untuk mempertimbangkan ulang jika akan kembali menempatkan PNS sebagai direktur pengganti Samsul Hadi. 

Selain agar PDAM yang saat ini dinilai ‘sakit’ dan minim pelanggan itu bisa lebih berkembang. Sejak PDAM berdiri dan dikendalikan PNS, kian tahun kian terpuruk. Pelanggan kian susut, hutang menumpuk. Biangnya, manajemen yang dinilai amburadul.

“Sebaiknya direktur PDAM dipilih dari kalangan profesional,” ujar anggota Komisi II, Achmad Rusyad Manfaluti terkait kelangsungan perusahaan plat merah milik Pemkot tersebut.

Menurut Falut, sapaan akrab politisi PKB tersebut, ada tiga opsi yang membolehkan kepala daerah memasang jabatan direktur, yakni dari PNS, profesional atau pribadi yang kompeten di bidang pengelolaan air minum milik daerah. “Kami (Komisi II) condong dari kalangan profesional,” tukas dia.

Kalangan profesional, ujar Falut, akan bekerja secara profesional berdasarkan rencana dan target yang disetujui daerah. “Dari kacamata profesional mungkin akan terjadi perombakan manajemen. Sepanjang untuk peningkatan pelayanan dan perbaikan internal perusahaan, kenapa tidak,” ucapnya.

Salah satu kinerja Samsul yang belakangan disorot kalangan komisi II memang berkaitan dengan perkembangan pelayanan PDAM. Selain, pelayanan yang kerap dikeluhkan para pelanggan, PDAM selama ini selalu mengalami kerugian. Padahal pemkot telah menganggarkan subsidi senilai Rp 150 juta pertahun. Tingkat kerugian yang disebutkan komisi bahkan mencapai Rp 200 juta, Rp 500 juta hingga Rp 900 juta pertahun. ”Lha kalau dibiarkan terus seperti bagaimana perkembangan PDAM kedepan,” terangnya.

Syaiful Arsyad, juga anggota Komisi II mengatakan, Pemkot harus mengambil langkah cepat untuk menyelamatkan PDAM dengan 4.418 pelanggan yang sudah divonnis sebagai perusahaan ' sakit' oleh Perpamsi (persatuan perusahaan daerah air minum) Jawa Timur.

"Kekuatan anggaran dan perangkat keras dimiliki Pemkot. Jadi saya kira tidak ada yang sulit bagi Pemkot untuk melakukan langkah penyelamatan terhadap PDAM yang sudah amburadul dan hopeless (tanpa harapan) " kata Ipung , sapaan populer politisi senior PAN tersebut.

Ipung yang juga pernah bergabung dalam Tim Corporate Plan PDAM Maja Tirta tahun 2003 silam mengaku tak habis pikir dengan pola manajemen BUMD yang berdiri sejak Januari 1979 tersebut . "PDAM sempat sehat sekitar sembilan tahun lalu. Tapi sayangnya grafik yang sudah membaik itu kini terjun bebas," singgung dia. (one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional