 |
| Orang tua Rahmad Fadilah saat menunjukkan foto anaknya. |
Rahmad Fadilah seorang santri sebuah pondok pesantren di jombang yang dikabarkan hilang selama 2 bulan diduga jadi korban penculikan salah satu kelompok garis keras.
Dugaan yang muncul dari keluarga dan pengasuh pesantren Al Muhibin, Bahrul Ulum, Tambak Beras timbul dari kecurigaan tatkala korban sempat disuruh mengambil uang tabungan oleh pelaku yang disebut zakat sekaligus syarat untuk masuk dalam kelompok garis keras.
Rahmad Fadilah yang kini berusia15 tahun, berasal Kedung Baruk,Rungkut, Surabaya. Orangtua santri, Syukir dan Mariam bahkan mendatangi pondok untuk mencari perkembangan tentang informasi keberadaan putranya.
Hingga kini orang tua korban belum mengetahui keberadaan putranya meski berbagai upaya pencarian hingga lapor polisi telah dilakukan.
Orangtua korban mengungkap, saat itu dirinya mendapat informasi bahwa putranya telah dibawah kabur oleh seseorang yang mengaku bernama Pak Lek setelah sebelumnya disuruh mengambil uang tabungannya.
Ketakutan keluarga kian menjadi jika anaknya merupakan salah satu korban kelompok garis keras yang acap melakukan pencucian otak.
Pengasuh pondok pesantren khawatir jika salah salah satu santrinya itu menjadi korban penculikan oleh sebuah kelompok garis keras. Pihaknya berharap bagi warga masyarakat yang mengetahui dan melihat keberadaan korban segera melapor ke pihak kepolisian,pesantren maupun orangtua.
Hingga kini pihak keluarga maupun pondok pesantren masih terus berupaya melakukan pencarian terhadap korban.
Dugaan penculikan oleh salah satu kelompok garis keras memang patut muncujl, lantaran belakangan kasus serupa muncul seriing maraknya aksi terror. (rg)
Social