Serangan DBD Mulai Mengganas - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Serangan DBD Mulai Mengganas

ft:ilustrasi (istimewa)
Jombang-(satujurnal.com)
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) tampaknya tak pernah habis.
Sepanjang hari ini saja, sedikitnya ada 6 anak yang diberikan perawatan intensif di Paviliun Seruni RSUD Jombang. Bahkan satu diantaranya balita berusia 8 bulan.

Balita ini adalah Aufa asal Dusun Sugihwaras Desa Spanyul Kecamatan Gudo, Jombang. Menurut ibunya, Rizki, anaknya tiba-tiba mengalami demam tinggi. Setelah diperiksakan ke puskesmas terdekat, anak pertamanya itu mengalami demam typoid. Setelah tak berangsur membaik dan trombositnya terus menurun, Aufa kemudian dirujuk ke RSUD Jombang.

''Disana memang banyak yang terkena DBD, utamanya tetangga sekitar, sampai beberapa hari dirawat,'' tutur Rizki yang ditemui di Seruni RSUD Jombang. Saat ditanya riwayat demam yang dialami anaknya, guru salah satu TK di Kecamatan Gudo ini tak kuat menahan emosi hingga air matanya terus mengalir.

Selain Aufa, pasien anak yang juga berada dalam pantauan utama dan berada di ICU ada Reri (11) asal Dusun Cangkringmalang Desa Sidomulyo, Kecamatan Megaluh. Kemudian Fitri (13) asal Pulo Kalimalang Jombang, Afif (10) asal Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto, M Nur Firdaus (5) asal Dusun Randulawang Desa Bandung, Kecamatan Diwek dan Abdel (10) asal Desa Miagan Kecamatan Mojoagung.

''Kemarin juga ada surat yang dititipkan ke saya untuk diberikan kepada perangkat, mungkin untuk fogging, karena penderita DBD terus ada,'' sahut ibu Reri, warga Sumbermulyo-Megaluh yang tengah menunggu di ruang khusus anak-anak tersebut.

Sementara itu, Kepala Ruang Seruni RSUD Jombang, Hj Munasih, mengatakan penderita DBD yang diberikan perawatan medis trombositnya sebagian besar dibawah 100. Rata-rata, kondisi mereka melemah setelah sebelumnya diberikan pertolongan di puskesmas. Sebab masa rawan penyakit akibat gigitan nyamuk aides aegypti ini masuk pada hari ke-4 dan ke-5.

''Sebagian besar memang rujukan puskesmas, jadi masa rawan pasien ini kita tempatkan di ruang ICU, agar lebih mudah pengawasannya,'' paparnya.
Dijelaskan Munasih, rujukan penderita DBD setiap hari selalu ada ditempatnya. Bahkan rujukan itu menumpuk beberapa hari sebelum musim penghujan datang.

Bila dibandingkan dengan kunjungan tahun 2011 lalu, jumlah kunjungan tahun ini lebih banyak. Bahkan tren temuan kasusnya selalu muncul setiap saat, baik di musim penghujan maupun di musim kemarau. ''Temuan kasusnya selalu ada setiap waktu, bahkan cenderung tidak berhenti,'' pungkas Munasih. (rg)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional