 |
| Kawasan pedagang tanaman hias Jl Hayamwuruk |
Mojokerto-(satujurnal.com)
Satpol PP Kota Mojokerto kembali membuat gebrakan. Setelah melibas pedagang kreatif lapangan (PKL) di sejumlah titik, kini mulai membidik puluhan pedagang tanaman dan aneka bunga di bantaran sungai Brantas, sepanjang jalan Hayamwuruk. Pelaku usaha komoditas tanaman hias yang selama ini tak tersentuh razia, dinilai melanggar aturan lantaran mencaplok trotoar untuk lahan dagang.
“Kami ingatkan mereka agar lahan dagangan dimundurkan hingga trotoar bisa dimanfaatkan pejalan kaki,” kata Kasatpol PP, B Djoni Julianto, Kamis (27/12/2012).
Djoni mengatakan, langkah persuasif yang dilakukan pihaknya, yakni dengan mengumpulkan pedagang untuk diminta menertibkan sendiri lahan mereka. Dan agar pedagang tidak berkelit, pihaknya sudah mendokumentasikan terlebih kondisi perdagangan tanaman hias tersebut. “Mereka akan kita kumpulkan. Kita tunjukkan dokumentasinya, agar mereka tahu letak pelanggarannya dan apa yang harus dibenahi,” cetus dia.
Namun, jika mereka bersikukuh dan enggan memundurkan dagangannya, Satpol PP akan bergerak melakukan penertiban. “Kalau kita sudah sosialisasikan tapi tak digubris, kita akan tertibkan,” tandasnya.
Pedagang tanaman hias selama ini nyaris tak tersentuh penertiban. Bahkan rencana relokasi ke jalan Bypass yang sempat diusung tahun 2005 tak ada kelanjutannya. Saat itu, Pemkot berencana menjadikan lahan di tepi sungai Brantas yang dimanfaatkan pedagang tanaman hias itu untuk arena rekreasi dan taman bacaan umum, berikut bedak-bedak aneka makanan.
Alasan merelokasi pedagang, yakni untuk mempermudah renovasi beberapa titik plengsengan tepi sungai Brantas di sepanjang jalan Hayamwuruk yang kondisinya cukup kritis dan dikhawatirkan tak akan mampu menahan debet air. (one)
Social