Disdik Pastikan Tarik LKS Seronok - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Disdik Pastikan Tarik LKS Seronok

Mojokerto-(satujurnal.com) 
Kepala SDN Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto Sumiati Maksum membenarkan jika lembar kerja siswa (LKS) garapan  Penyusun Tim Kelompok kerja guru (KKG) Panjasorkes yang berkonten kalimat-kalimat seronok digunakan disekolahnya. Namun menurutnya semua SD di wilayah Kabupaten Mojokerto juga menggunakan LKS tersebut

"Semua SD di kabupaten (Mojokerto) juga menggunakan LSK ini," kata Sumiati, Kamis (20/12/2012).

Sumiati menjelaskan, jika LKS tersebut untuk semester ganjil dan baru kali ini diberikan LKS untuk pelajaran Penjasorkes. Namun pihaknya mengaku sudah melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto.

"Kita sudah melakukan koordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan, untuk langkah selanjutnya kita serahkan ke pihak Dinas Pendidikan. Apakah nantinyaditarik atau bagaimana tapi LKS ini untuk semester ganjil kelas V yang sudah selesai pelajarannyadengan digelar UAS padaminggu lalu," tegasnya.

Sejumlah orangtua siswa kelas V SD Negeri Japan menyayangkan sekaligus memprotes isi kalimat dalam LKS yLKS bergambar Edgar Davids pemain Club sepakbola Eropa, Juventus tersebut. Materi dalam LKS tersebut dinilai lebih pantas untuk orang dewasa.

Zainudin ghozali, salah satu wali murid yang juga anggota Komite Sekolah SDN Japan meminta agar LKS itu segera ditarik

Pasalnya isi lks yang berada di halaman 47 dan 48 pada bab reproduksi dinilai tidak pantas untuk dibaca dan diajarkan kepada anak-anak kelas lima sekolah dasar//Materi yang dianggap porno ini berada pada halaman 48 pada soal pilihan ganda. Dalam soal latihan terdapat beberapa pertanyaan yang mengharuskan siswa menyebutkan nama alat kelamin laki-laki dan perempuan. Bahkan ada pertanyaan, "Alat kelamin laki-laki mengeluarkan?" Dengan pilihan jawaban testis, sperma, ovarium, dan tuba falopii,” kata orangtua siswa SD Negeri Japan yang namanya enggan dimediakan.

Tak jauh beda dengan kalimat yang ada di halaman 47. Di dalam lembaran ini terdapat sejumlah contoh tentang bentuk-bentuk pelecehan seksual. Namun, kalimat itu dinilai juga sangat tidak tepat. Yakni ’’Sambil bercanda, seorang pria mengajak wanita melakukan hubungan seks atau minta dicium’’.

Ia berharap , Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto mengambil tindakan tegas. Jika tidak, dikhawatirkan bakal merusak karakter anak di tingkat sekolah dasar.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, Suharsono menyatakan meski penyampaian materi LKS itu sudah berakhir pada semester ganjil lalu, namun pihaknya menyatakan siap menarik LKS tersebut.

"Kulikulum memang sudah sesuai, tapi untuk pembahasan semester pertama dan sekarang sudah selesai," ungkapnya, Kamis (20/12/2012).

Meski demikian, ia mengelak jika disebut pihaknya kecolongan dengan terbitnya LKS yang memuat kata-kata fulgar tersebut. Pasalnya, pada semester sebelumnya masing-masing sekolah mempunyai kewenang untuk membuat LKS. Namun pihaknya juga tidak setuju jikadalam LKS memuat kata-kata yang fulgar.

"Teorinya memang benar, tapi jika dikonsumsi anak di umur segitu jangan terlalu fulgar. Sampai saat ini masih ditemukan di SDN Japan. Belum ada laporan di sekolah lain dan untuk semester ganjil. Kita sudah panggil KepalaSekolah dan tim penyusun, sebenarnya Senin kemarin tapi saya tunda karena saya ada acara," kelitnya. 

Pihaknya akan melakukan koordinasi, jika perlu dilakukan penarikan. Rencana selanjutnya, akan dibentuk tim untuk mengevaluasi sebelum LKS akan beredar ke masing-masing sekolah sehingga tidak menimbulkan keluhan di masyarakat.

"Untuk sanksi kemungkinan tidak ada tapi kita akan panggil tim penyusun. Penggadaan LKS pada sementer sebelumnya memang tidak ada tapi kedepan kita akan bentuk tim audit atau pengawas di tingkat Dinas Pendidikan sehingga diharapkan tidak terjadi seperti ini lagi," tegasnya. (wie)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional