Pedagang itik Pasar Cakaryam Kota Mojokerto |
Mojokerto-(satujurnal.com)
Isu penyebaran virus flu burung
yang melanda peternak itik di wilayah Kabupaten
Mojokerto tidak mempengaruhi penjualan maupun pembelian itik yang berada di
Pasar Cakarayam Kota Mojokerto.
Su’eb, salah satu pedagang itik
pedaging di Pasar Cakarayam kota Mojokerto mengatakan, penjualan maupun
pembelian itik tidak terpengaruh sama sekali dengan merebaknya virus flu
burung,
Bahkan, harga itik cenderung
naik. Dari harga semula Rp 24 ribu per ekor, kini malah naik menjadi Rp 25 ribu
per ekor. “Baik itik petelor maupun pedagang rata-rata kenaikan harganya
berkisar seribu rupiah,” ujar Su’eb.
Salah satu peternak bebek,
Muhammad Nasib mengatakan, perubahan cuaca dari musim kemarau ke musim hujan
sempat menyebabkan hewan ternaknya terjangkit penyakit. "Tapi penyakit itu
tidak menyebabkan bebek mati. Dengan kandang yang bersih dan ketersediaan pakan
yang cukup, pemyakit ini bisa diatasi," ungkapnya, Senin (18/12/2012) tadi
siang.
Untuk memastikan kesehatan hewan
ternaknya yang akan dikirim ke pemesan, para peternak mengujikan sampel hewan
ternak ke Dinas Peternakan Propinsi Jawa Timur Unit Pelaksana Unggas di Kota Malang. Hasilnya, hewan ternak jenis bebek ini dinyatakan bebas penyakit dan
kayak kirim.
"Kita rutin memeriksakan ke
Dinas Peternakan Jatim. Kita juga menyertakan hasil pemeriksaan tersebut ke
pemesan. Untuk penyakit, kita tidak khawatir namun penurunan harga telur dan
kenaikan harga pakan ternak yang membuat peternak khawatir. (wie)
Social