 |
| Penebaran benih ikan di sungai Branttas oleh PTPN X |
Mojokerto-(satujurnal.com)Sedikitnya 40.000 benih ikan berbagai jenis ditebar di Sungai Brantas Mojokerto oleh PTPN X dalam helatan untuk kepedulian lingkungan secara berkelanjutan bertajuk "Revitalisasi Kali Surabaya untuk Masa Depan Generasi" yang dipusatkan di Panggung Jogging Track Mojokerto (JTM), Jalan Hayamwuruk, Kota Mojokerto, Minggu (9/12/2012), sekitar pukul 10.00 WIB.
BUMN pergulaan ini menggandeng Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan (KJPL) serta aktivis lingkungan, jurnalis, siswa, mahasiswa dan tokoh masyarakat setempat.
Kepala Bidang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PTPN X, Wasis Pramono menyatakan, kegiatan yang digelar pihaknya terkait komitmen untuk terus mendukung keberlanjutan lingkungan demi generasi mendatang. "Komitmen lingkungan adalah salah satu poin utama yang melandasi operasional bisnis perusahaan kami," tuturnya.
Wasis mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan tata kelola lingkungan yang berkualitas demi terciptanya praktik bisnis yang berkelanjutan. Ini tak lain karena PTPN X menempatkan lingkungan sebagai salah satu pilar perusahaan selain pilar ekonomi.
"Kami berkeyakinan bahwa bisnis akan terus berkembang dengan berbasis pada tiga pilar (triple bottom line), yaitu profit (kinerja finansial), planet (pelestarian lingkungan), dan people (pemberdayaan masyarakat). Tiga pilar tersebut sudah merupakan sistem mutu PTPN X, karena sebagai BUMN kami tidak hanya berpikir untung saja, tapi juga harus berperan aktif dalam peningkatan kualitas lingkungan dan kapasitas sumber daya manusia di masyarakat," ujar Wasis.
Serangkai dengan upayah meningkatkan kepudilan lingkungan, menurut Wasis pihaknya juga mengadakan penanaman bibit mahoni dan sirsat. PTPN X secara berkelanjutan menanam 100.000 pohon selama tiga tahun mulai 2011. Tahun lalu PTPN X menanam 33.000 pohon di sekitar pabrik gula dan kawasan Jembatan Suramadu, Madura. Tahun ini menanam 20.000 pohon.
"Sebagian dari 20.000 pohon itu ditanam di kawasan Pabrik Gula (PG) Krembong, Toelangan, dan Watoetoelis, Sidoarjo sebanyak 7.500 pohon. Kemudian di areal PG Gempolkrep Mojokerto 2.500 pohon. Sisanya untuk memenuhi komitmen penanaman 100.000 pohon, kami akan melaksanakannya pada 2013," katanya.
Dalam kesempatan itu, BUMN gula terbesar di Indonesia itu juga menyerahkan bantuan kapal karet ke KJPL.
Sementara itu, Ketua KPJL, Teguh Ardi Srianto mengatakan, pihaknya mengapresiasi jika ada pihak yang ikut tergerak peduli Kali Surabaya mengingat jalur sungai tersebut cukup rawan tercemar limbah rumah tangga dan industri. "Perlu ada upaya penyadaran warga yang tinggal di sepanjang stren Kali Surabaya tentang arti penting perbaikan kualitas air yang jadi air baku untuk pengolahan air minum di lima kabupaten dan kota di Jatim, Batu, Malang, Mojokerto, Sidoarjo, Gresik, dan Surabaya," jelasnya.
Menurutnya, menjaga kelestarian mata air untuk Kali Surabaya sangat penting. Tanpa adanya mata air yang terjaga maka tidak akan ada air yang mengalir di Kali Surabaya.
"Pemulihan harus dilakukan dengan pengembalian ekosistem di Kali Surabaya di antaranya dengan mengembalikan populasi ikan yang mati dengan tebar benih ikan asli Kali Surabaya, seperti yang kini dilakukan PTPN X bersama KJPL," jelasnya.
Tokoh masyarakat setempat, Teguh Starianto menyebut, sampai hari ini PTPN X cukup profesional dalam memperhatikan lingkungan. “Saya harap ke depan PTPN X tetap bersikap profesional terhadap masyarakat sekitar dan juga menjaga kelstarian lingkungan. Kami menginginkan dampak-dampak lingkungan yang kemungkinan ada ke depannya harus segera diantisipasi sejak dini," ujarnya.
Yang terpenting, lanjut putra mendiang Suwono Blong, tokoh lingkungan penerima penghargaan Kalpataru ini, PTPN X tetap konsisten memperhatikan lingkungan sekitar, dan tidak akan ada masyarakat yang dirugikan akibat dampak lingkungan. “Langkah PTPN X saya harap juga akan memperoleh strong commitment dari masyarakat sekitarnya karena perhatiannya pada lingkungan,” tukas Teguh Starianto. (one)
BUMN pergulaan ini menggandeng Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan (KJPL) serta aktivis lingkungan, jurnalis, siswa, mahasiswa dan tokoh masyarakat setempat.
Kepala Bidang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PTPN X, Wasis Pramono menyatakan, kegiatan yang digelar pihaknya terkait komitmen untuk terus mendukung keberlanjutan lingkungan demi generasi mendatang. "Komitmen lingkungan adalah salah satu poin utama yang melandasi operasional bisnis perusahaan kami," tuturnya.
Wasis mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan tata kelola lingkungan yang berkualitas demi terciptanya praktik bisnis yang berkelanjutan. Ini tak lain karena PTPN X menempatkan lingkungan sebagai salah satu pilar perusahaan selain pilar ekonomi.
"Kami berkeyakinan bahwa bisnis akan terus berkembang dengan berbasis pada tiga pilar (triple bottom line), yaitu profit (kinerja finansial), planet (pelestarian lingkungan), dan people (pemberdayaan masyarakat). Tiga pilar tersebut sudah merupakan sistem mutu PTPN X, karena sebagai BUMN kami tidak hanya berpikir untung saja, tapi juga harus berperan aktif dalam peningkatan kualitas lingkungan dan kapasitas sumber daya manusia di masyarakat," ujar Wasis.
Serangkai dengan upayah meningkatkan kepudilan lingkungan, menurut Wasis pihaknya juga mengadakan penanaman bibit mahoni dan sirsat. PTPN X secara berkelanjutan menanam 100.000 pohon selama tiga tahun mulai 2011. Tahun lalu PTPN X menanam 33.000 pohon di sekitar pabrik gula dan kawasan Jembatan Suramadu, Madura. Tahun ini menanam 20.000 pohon.
"Sebagian dari 20.000 pohon itu ditanam di kawasan Pabrik Gula (PG) Krembong, Toelangan, dan Watoetoelis, Sidoarjo sebanyak 7.500 pohon. Kemudian di areal PG Gempolkrep Mojokerto 2.500 pohon. Sisanya untuk memenuhi komitmen penanaman 100.000 pohon, kami akan melaksanakannya pada 2013," katanya.
Dalam kesempatan itu, BUMN gula terbesar di Indonesia itu juga menyerahkan bantuan kapal karet ke KJPL.
Sementara itu, Ketua KPJL, Teguh Ardi Srianto mengatakan, pihaknya mengapresiasi jika ada pihak yang ikut tergerak peduli Kali Surabaya mengingat jalur sungai tersebut cukup rawan tercemar limbah rumah tangga dan industri. "Perlu ada upaya penyadaran warga yang tinggal di sepanjang stren Kali Surabaya tentang arti penting perbaikan kualitas air yang jadi air baku untuk pengolahan air minum di lima kabupaten dan kota di Jatim, Batu, Malang, Mojokerto, Sidoarjo, Gresik, dan Surabaya," jelasnya.
Menurutnya, menjaga kelestarian mata air untuk Kali Surabaya sangat penting. Tanpa adanya mata air yang terjaga maka tidak akan ada air yang mengalir di Kali Surabaya.
"Pemulihan harus dilakukan dengan pengembalian ekosistem di Kali Surabaya di antaranya dengan mengembalikan populasi ikan yang mati dengan tebar benih ikan asli Kali Surabaya, seperti yang kini dilakukan PTPN X bersama KJPL," jelasnya.
Tokoh masyarakat setempat, Teguh Starianto menyebut, sampai hari ini PTPN X cukup profesional dalam memperhatikan lingkungan. “Saya harap ke depan PTPN X tetap bersikap profesional terhadap masyarakat sekitar dan juga menjaga kelstarian lingkungan. Kami menginginkan dampak-dampak lingkungan yang kemungkinan ada ke depannya harus segera diantisipasi sejak dini," ujarnya.
Yang terpenting, lanjut putra mendiang Suwono Blong, tokoh lingkungan penerima penghargaan Kalpataru ini, PTPN X tetap konsisten memperhatikan lingkungan sekitar, dan tidak akan ada masyarakat yang dirugikan akibat dampak lingkungan. “Langkah PTPN X saya harap juga akan memperoleh strong commitment dari masyarakat sekitarnya karena perhatiannya pada lingkungan,” tukas Teguh Starianto. (one)
Social