Pembinaan PSSI Dipertanyakan - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Pembinaan PSSI Dipertanyakan

Jombang(satujurnal.com)
Kengototan Ketua PSSI Jombang, Marsaid, untuk meminta fee Rp 100 juta sebagai syarat alih status eks gelandang Timnas U-22, Bima Ragil, dari amatir ke profesional agar bisa memperkuat Persebaya membuat para pegiat olahraga Kota Santri meradang.

Apalagi bila Marsaid menyebut uang itu sebagai ganti pembinaan. ’’Selama ini mana pembinaan yang telah dia lakukan,’’ tanya Santoso Ghozali, mantan manajer tim sepak bola Jombang yang meraih perunggu dalam Porprov 2009.

Sebab sejak dia memimpin PSSI mulai 2010, kompetisi internal selalu berjalan tidak maksimal. Kompetisi tahun 2010 molor hingga awal 2011. Sementara kompetisi 2011, molor hingga awal 2012. ’’Itupun sangat bergantung pada APBD,’’ kata Santoso.

Alhasil, begitu tahun ini PSSI tidak menerima kucuran dana APBD akibat dualisme kepengurusan, Marsaid sama sekali tidak memutar kompetisi internal. Sebaliknya, PSSI pimpinan Fatkhurahman yang memutar kompetisi internal dengan dana pribadi. Sehingga mampu memutar kompetisi internal Divisi Utama mulai 18 November-9 Desember kemarin.

’’Makanya kita ini mempertanyakan, kalau dia itu minta Rp 100 juta sebagai ganti pembinaan, lalu pembinaan yang mana?,’’ sindirnya.

Sebab yang terjadi menurutnya justru sebaliknya. ’’Kalau memang demi pembinaan, mestinya Bima didukung dan dipermudah langkahnya. Lalu kompetisi diputar dan anak-anak dimotivasi agar meniru Bima. Bukan malah dipersulit,’’ tandasnya.

Saat ini, terhambatnya karir Bima akibat kengototan sikap PSSI Jombang sudah menjadi keprihatinan umum. ’’Para pemain lain juga resah akibat kebijakan ini,’’ tandasnya.

Sebab jika hendak beralih ke profesional, mereka juga terancam akan menjadi korban seperti Bima. Padahal saat ini, banyak pemain Jombang yang akan membela tim profesional. Salah satunya Ragil Badai yang akan memperkuat Persela Lamongan.

 Itulah sebabnya kemarin, pihaknya berkumpul dengan sejumlah tokoh untuk membahas rencana aksi menggalang dukungan koin untuk Bima. ’’Mudah-mudahan lewat aksi koin ini PSSI bisa segera menyadari
kesalahannya,’’ ucap Santoso.

Rencananya, hari ini para pegiat sepak bola Jombang akan menggelar aksi menggalang koin untuk Bima di depan DPRD Jombang. Penggalangan kkoin harus dilakukan agar Bima bisa membayar ke PSSI Jombang Rp 100 juta untuk memuluskan langkahnya hijrah ke Persebaya.

Sampai hari ini, Bima mengaku belum mendapat surat alih status dari amatir ke profesional yang dia minta ke PSSI Jombang. Tanpa itu, dia tak akan bisa mendatangani kontrak dengan Persebaya. Ketua PSSI Jombang, Marsaid, ngotot minta Rp 100 juta untuk mengeluarkan surat itu.

Meski dia mengaku tidak membebankan uang itu pada Bima melainkan pada Persebaya. ’’Bima sangat dibutuhkan Persebaya. Justru PSSI meningkatkan performa Bima sebagai pemain profesional. PSSI dan PSID sudah mempertimbangkan dengan matang. Tolong berbagai pihak tidak usah gusar. Karena kepentingan profesionalitas pribadi Bima sangat penting untuk mengangkat sepak bola Jombang,’’ kata Marsaid. (rg)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional