Mojokerto-(satujurnal.com)
Proyek peningkatan jalan Dusun Sambiroto, Desa Sambiroto, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto dalam bentuk pengaspalan disorot kalangan LSM setempat. Disinyalir proyek yang didanai APBD 2012 senilai Rp 90 juta itu yang digarap CV. KS melenceng. Indikasinya, ketebalan hot mix tidak tepat.
“Kualitas proyek ini patut dipertanyakan. Bisa jadi ada penyimpangan spesifikasi teknik pada paket pekerjaan tersebut,” kata Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Masyarakat Pemerhati Pelaku Korupsi Kolusi dan Nepotisme (MPPK2N) Kabupaten Mojokerto, Khusnul Ali, Kamis (13/12/2012).
Amatan LSM ini menyebutkan, dari ketebalan aspal jenis Hot Mix yang digelar maksimal hanya 2 CM. “Ketebalannya antara 1, 5 centimeter sampai 2 centimeter saja. Pamadatan dan pemerataan juga kurang. Permukaan proyek yang mulai digarap 17 Juli 2012 dan selesai kurun 90 hari kalender itu akan terasa bergelombang ketika di lewati kendaraan sepeda motor,: kata Ali.
Ditandaskan Ali, jika muncul penyimpangan spesifikasi teknis, tidak menutup kemungkinan dinas terkait terlibat. “Penyimpangan teknis tidak akan terjadi kalau dinas atau pimpinan proyek bertindak tegas dan obyektif,” ucapnya.
Budiono, salah seorang warga yang ditemui disekitar lokasi proyek tersebut mengatakan. bila pengerjaan jalan yang dilakukan pada beberapa waktu lalu bisa dibilang sangat cepat. “Begitu material datang langsung digelar dan dipadatkan," ungkapnya.
Sepanjang yang diketahui dia, sebelum aspal di gelar tidak ada pekerjaan yang dilakukan oleh para pekerja kecuali pengukuran."Setahu saya, tidak ada pekerjaan pembersihan badan jalan terlebih dahulu. Kotoran ataupun tanah yang ada langsung ditindih dengan aspal hot mix yang digelar," kata Budiono. (bir)
Proyek peningkatan jalan Dusun Sambiroto, Desa Sambiroto, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto dalam bentuk pengaspalan disorot kalangan LSM setempat. Disinyalir proyek yang didanai APBD 2012 senilai Rp 90 juta itu yang digarap CV. KS melenceng. Indikasinya, ketebalan hot mix tidak tepat.
“Kualitas proyek ini patut dipertanyakan. Bisa jadi ada penyimpangan spesifikasi teknik pada paket pekerjaan tersebut,” kata Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Masyarakat Pemerhati Pelaku Korupsi Kolusi dan Nepotisme (MPPK2N) Kabupaten Mojokerto, Khusnul Ali, Kamis (13/12/2012).
Amatan LSM ini menyebutkan, dari ketebalan aspal jenis Hot Mix yang digelar maksimal hanya 2 CM. “Ketebalannya antara 1, 5 centimeter sampai 2 centimeter saja. Pamadatan dan pemerataan juga kurang. Permukaan proyek yang mulai digarap 17 Juli 2012 dan selesai kurun 90 hari kalender itu akan terasa bergelombang ketika di lewati kendaraan sepeda motor,: kata Ali.
Ditandaskan Ali, jika muncul penyimpangan spesifikasi teknis, tidak menutup kemungkinan dinas terkait terlibat. “Penyimpangan teknis tidak akan terjadi kalau dinas atau pimpinan proyek bertindak tegas dan obyektif,” ucapnya.
Budiono, salah seorang warga yang ditemui disekitar lokasi proyek tersebut mengatakan. bila pengerjaan jalan yang dilakukan pada beberapa waktu lalu bisa dibilang sangat cepat. “Begitu material datang langsung digelar dan dipadatkan," ungkapnya.
Sepanjang yang diketahui dia, sebelum aspal di gelar tidak ada pekerjaan yang dilakukan oleh para pekerja kecuali pengukuran."Setahu saya, tidak ada pekerjaan pembersihan badan jalan terlebih dahulu. Kotoran ataupun tanah yang ada langsung ditindih dengan aspal hot mix yang digelar," kata Budiono. (bir)
Social