Disinyalir Salahi Bestek - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Disinyalir Salahi Bestek


 - Ambrolnya Atap SDN Diwek I

Jombang-(satujurnal.com) 
Jebolnya atap SDN Diwek I membuat proses belajar mengajar di sekolah tersebut terganggu. Sebagian siswa pun akhirnnya terpaksa masuk sore. ''Masuk sore dalam musim hujan seperti ini jelas sangat tidak efektif. Karena siang sering sudah hujan, apalagi sore. Sehingga membuat anak malas ke sekolah,'' kata A Munif Sufri, Wakil ketua Komisi D DPRD yang  meninjau sekolahan yang atapnya ambrol, Jum’at (25/01/2013) .

Karena atap empat ruang yang ambrol itu, murid kelas IV dan V memang diharuskan m
asuk jam 11 siang. Sedangkan murid kelas I, II, III, dan VI tetap masuk sore. Itulah sebabnya, anggota dewan ini  meminta agar proses pembangunan sekolah tersebut diprioritaskan. 

''Kalau memang sudah ada alokasi anggarannya, mestinya harus secepatnya dikerjakan. Jangan menunggu lama-lama. Kasihan anak didiknya,'' ucap Munif. 

Selain itu, politisi PKB ini juga berharap agar pengawasan dalam pengerjaan proyek rehab sekolah lebih ditingkatkan. ''Masak ini atap hasil rehab 2005/2006 sekarang sudah jebol, kalau dikerjakan sebagaimana mestinya saya yakin tidak akan terjadi seperti ini,'' tegasnya. 

Berdasarkan temuan dilokasi, kayu penyangga atap yang ambrol itu memang sangat tidak memenuhi syarat. ''Ini kayunya dari  glugu lokal, jadi memang tidak layak digunakan,'' kata Ekik, konsultan perencana yang dilibatkan Dinas Pendidikan untuk mengecek bangunan sekolah tersebut. 

Sebab semestinya, yang digunakan untuk penyangga atap adalah kayu dengan kualitas kuat dua atau kayu Kalimantan. ''Kelemahan utama glugu lokal adalah totor atau rayap,'' ujar Ekik. 

Hanya dalam beberapa tahun, kayu glugu lokal dipastikan sudah remuk dimakan rayap. 

''Ini beda dengan kayu Kalimantan yang kuat dan punya kadar minyak yang anti rayap,'' paparnya.

Selain itu, kayu yang tidak layak semacam itu menurutnya juga bisa merusak dinding. 

''Kalau kayunya jelek, itu bisa mengkerut sehingga mengakibatkan dinding seperti tertarik ketengah dan akhirnya retak,'' bebernya. 

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang, Muntholib, menyatakan bahwa sekolah itu sudah termasuk penerima DAK 2013. Hanya saja juknis untuk DAK 2013 itu sampai sekarang belum turun. (rg)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional