Mojokerto-(satujurnal.com)
Penertiban pedagang asongan di stasiun kereta api (KA) Kota Mojokerto, Rabu (16/01/2013) berlangsung ricuh. Kericuhan terhadi karena puluhan pedagang asongan menolak untuk ditertibkan dan nekad akan memblokir perjalanan KA Dhoho urusan Surabaya-Blitar. Bahkan salah seorang pedagang asongan menangis histeris karena dilarang naik ke atas KA.
Polisi yang berjaga di lokasi langsung mencegah para pedagang. Sebagian dari mereka terpaksa diamankan. Namun pedagang asongan yang lolos dari petugas nekat akan naik kereta api hingga nyaris terjadi baku pukul dengan petugas Polsuska.
Kericuhan bermula dari penertiban yang dilakukan Polsuska di KA Logawa jurusan Surabaya – Jogjakarta. Puluhan pedagang asongan yang berada di dalam KA langsung diturunkan paksa oleh petugas Polsuska. Namun saat kereta api Dhoho tiba, puluhan pedagang berusaha naik gerbong.
Bahkan pedagang yang sudah berada di dalam KA langsung diturunkan paksa. Salah seorang pedagang asongan perempuan langsung menangis histeris dan meminta agar tetap bisa berjualan di dalam KA. Namun petugas tetap melarangnya.
Terjadinya kericuhan antara pedagang asongan dan Polsuska membuat perjalanan KA Dhoho tertunda hingga tiga puluh menit. Penumpang yang berada di gerbong sempat panik. Setelah semua pedagang asongan diturunkan, perajalanan KA Dhoho langsung dilanjutkan.
“Kami sangat kecewa dengan kebiakan PT KAI. Karena pedagang asongan sekarang harus bermusuhan dengan petugas khusus KA dan Polisi,” kata koordinator pedagang asongan kereta api, Iwan Supriadi.
Pedagang asongan meminta agar pemerintah memberi solusi agar mereka dapat kembali berjualan. “Ruang gerak pedagang asongan KA terus dipersempit. Seharusnya pemerintah memberi solusi agar kami tetap dapat mencari nafkah dengan tenang, tanpa harus kucing-kucingan dengan petugas,” cetus Iwan, (wie)
Penertiban pedagang asongan di stasiun kereta api (KA) Kota Mojokerto, Rabu (16/01/2013) berlangsung ricuh. Kericuhan terhadi karena puluhan pedagang asongan menolak untuk ditertibkan dan nekad akan memblokir perjalanan KA Dhoho urusan Surabaya-Blitar. Bahkan salah seorang pedagang asongan menangis histeris karena dilarang naik ke atas KA.
Polisi yang berjaga di lokasi langsung mencegah para pedagang. Sebagian dari mereka terpaksa diamankan. Namun pedagang asongan yang lolos dari petugas nekat akan naik kereta api hingga nyaris terjadi baku pukul dengan petugas Polsuska.
Kericuhan bermula dari penertiban yang dilakukan Polsuska di KA Logawa jurusan Surabaya – Jogjakarta. Puluhan pedagang asongan yang berada di dalam KA langsung diturunkan paksa oleh petugas Polsuska. Namun saat kereta api Dhoho tiba, puluhan pedagang berusaha naik gerbong.
Bahkan pedagang yang sudah berada di dalam KA langsung diturunkan paksa. Salah seorang pedagang asongan perempuan langsung menangis histeris dan meminta agar tetap bisa berjualan di dalam KA. Namun petugas tetap melarangnya.
Terjadinya kericuhan antara pedagang asongan dan Polsuska membuat perjalanan KA Dhoho tertunda hingga tiga puluh menit. Penumpang yang berada di gerbong sempat panik. Setelah semua pedagang asongan diturunkan, perajalanan KA Dhoho langsung dilanjutkan.
“Kami sangat kecewa dengan kebiakan PT KAI. Karena pedagang asongan sekarang harus bermusuhan dengan petugas khusus KA dan Polisi,” kata koordinator pedagang asongan kereta api, Iwan Supriadi.
Pedagang asongan meminta agar pemerintah memberi solusi agar mereka dapat kembali berjualan. “Ruang gerak pedagang asongan KA terus dipersempit. Seharusnya pemerintah memberi solusi agar kami tetap dapat mencari nafkah dengan tenang, tanpa harus kucing-kucingan dengan petugas,” cetus Iwan, (wie)
Social