Empat Pasien DBD Tak Tertolong - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Empat Pasien DBD Tak Tertolong


Jombang-(satujurnal.com)
Semakin banyak saja korban meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD). Sepanjang bulan ini, setidaknya sudah ada empat pasien DBD meninggal dunia. Tiga meninggal di RSUD dan satu meninggal di Puskesmas.

’’Selama bulan Januari 2013, sudah ada tiga pasien DBD yang meninggaldi RSUD,’’ kata dr Pudji Umbaran, wakil direktur RSUD Jombang, Senin (28/01/2013).

Ketiga korban itu yakni Azzah, 4,5 tahun asal Tambakberas.Lalu Maulidia,5 tahun, asal Kecamatan Sumobito. Serta Sulton,9 tahun, asal Desa Candimulyo Kecamatan Jombang.

Peningkatan jumlah korban meninggal itu sendiri terasa sangat mengejutkan. Sebab pada saat yang sama, jumlah pasien penderita DBDyang dirawat mengalami penurunan. Awal bulan ini, pasien yang dirawat di RSUD sampai melebihi kapasitas sehingga harus dirawat dilorong-lorong. Saat itu, tiap hari setidaknya ada 60 pasien DBD yang dirawat di RSUD. Tapi sekarang ini, jumlah pasien justru turun drastis.

’’Dari 40 pasien yang dirawat di Ruang Seruni, hanya 10 yang terkena DBD,’’ kata Pudji.

Peningkatan jumlah pasien yang meninggal itu sendiri menurutnya disebabkan oleh parahnya kondisi pasien ketika dirujuk ke rumah sakit. Hal ini seringkali dipicu kurang tanggapnya keluarga.

’’Awalnya mungkin dianggap sakit biasa dan bisa sembuh dengan sendirinya. Tapi begitu beberapa hari tidak sembuh dan baru dibawa ke rumah sakit,kondisinya sudah parah sehingga sulit ditolong,’’ ujarnya.

Kasus itu menjadi pelajaran masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Diantaranya dengan cara melakukan pemeriksaan sejak dini ketika anak mulai menunjukkan gejala DBD. Seperti demam tinggi, timbul bintik-bintik merah di kulit, pusing,mual, dan muntah.

Ironisnya, Dinas Kesehatan justru mengaku belum tahu jika sudah ada tiga pasien DBD yang meninggal di RSUD.

Menurut Kasie Pencegahan Penyakit Dinkes Jombang, Haryo Purwono, data yang ada pada pihaknya hingga hari ini baru mencatat adanya 25 pasien DBD sepanjang bulan ini.

’’Pasien DBD yang meninggal dalam catatan kita baru dua. Yakni Azzah,4,5 tahun dari Tambakberas dan satu lagi anak  laki-laki, 8 tahun asal Desa Bandung Kecamatan Diwek,’’ tuturnya.

Azzah termasuk pasien yang meninggal di RSUD. Sementara satunya tidak. Itu berarti, total sudah empat pasien DBD yang meninggal.

’’Besok  akan kita kroscek apa benar itu kasus DBD,’’ kilah Haryo.

Sebab, lanjut Haryo, tidak semua pasien yang suspeck DBD dipastikan DBD. ’’Kita baru mencatat suatu kasus sebagai DBD, karena memang hasil laboratorium menunjukkan hasil demikian.

Itulah sebabnya, kata dia, sampai sekarang jumlah kasus DBD yang tercatat di Dinkes baru 25, malaupun di rumah sakit dan balai pengobatan lainnya kerap didapati puluhan pasien DBD dalam satu periode. Dengan jumlah kematian empat kasus, itu berarti sudah melampaui bulan yang sama tahun lalu. ’’Januari 2012 ada dua kasus DBD meninggal,’’ pungkas Haryo. (rg)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional