Mojokerto-(satujurnal.com)Sedikitnya empat Dam atau pintu air di aliran sungai Desa Manting sampai Desa Bleberan, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto jebol akibat terjangan air sungai yang naik akibat curah hujan tinggi.
Dikhawatirkan, jika tidak segera diperbaiki, ratusan hektar lahan pertanian terancam krisis air hingga berujung pertanian mangkrak dan tidak bisa diolah.
Warno, warga Desa Bleberan mengatakan, jika pintu air yang jebol tidak segera ditangani secepatnya, maka saat musim kemarau, lahan pertanian yang ada di desanya akan kekurangan air.
"Salah satu pintu air atau Dam yang jebol merupakan jalur yang mengatur air untuk disalurkan masuk di areal pertanian. Namun saat ini kondisinya rusak parah akibat terjangan air sungai yang tiba tiba meluap beberapa waktu lalu. Kalau kerusakan tidak segera diperbaiki, dapat dipastikan areal pertanian akan kekeruangan air pada saat kemarau tiba," keluh warno.
Kepala Desa Bleberan, Yusuf Wibisono mengatakan, kerusakan empat pintu air sangat berpengaruh pada lahan pertanian warga. Karena warga sangat bergantung pada air yang ada di aliran sungai Manting -Bleberan untuk pengairan areal persawahan mereka.
“Kalau kerusakan pintu air tidak segera diperbaiki, maka areal pertanian di desa kami akan terganggu. Untung saja kerusakan pintu air terjadi pada musim hujan. Kalau misalnya rusak saat musim kemarau, areal pertanian yang ada bisa kekeringan," jelas Yusuf, Selasa (22/01/2013).
Soal kerusakan pintu air, Yusuf mengaku sudah melaporkan ke dinas tekait. “Kami sudah melaporkan soal jebolnya pintu air,” ujar dia seraya menyebut jika pelaporan disertai foto-foto kerusakan pntu air.
Ia berharap agar Pemkab Mojokerto segera melakukan pembenahan dan perbaikan pintu air tersebut. “Perbaikan diperlukan agar saat musim kemarau, para petani yang memanfaatkan air sungai tidak kebingungan,” ujar Yusuf. (bir)
Dikhawatirkan, jika tidak segera diperbaiki, ratusan hektar lahan pertanian terancam krisis air hingga berujung pertanian mangkrak dan tidak bisa diolah.
Warno, warga Desa Bleberan mengatakan, jika pintu air yang jebol tidak segera ditangani secepatnya, maka saat musim kemarau, lahan pertanian yang ada di desanya akan kekurangan air.
"Salah satu pintu air atau Dam yang jebol merupakan jalur yang mengatur air untuk disalurkan masuk di areal pertanian. Namun saat ini kondisinya rusak parah akibat terjangan air sungai yang tiba tiba meluap beberapa waktu lalu. Kalau kerusakan tidak segera diperbaiki, dapat dipastikan areal pertanian akan kekeruangan air pada saat kemarau tiba," keluh warno.
Kepala Desa Bleberan, Yusuf Wibisono mengatakan, kerusakan empat pintu air sangat berpengaruh pada lahan pertanian warga. Karena warga sangat bergantung pada air yang ada di aliran sungai Manting -Bleberan untuk pengairan areal persawahan mereka.
“Kalau kerusakan pintu air tidak segera diperbaiki, maka areal pertanian di desa kami akan terganggu. Untung saja kerusakan pintu air terjadi pada musim hujan. Kalau misalnya rusak saat musim kemarau, areal pertanian yang ada bisa kekeringan," jelas Yusuf, Selasa (22/01/2013).
Soal kerusakan pintu air, Yusuf mengaku sudah melaporkan ke dinas tekait. “Kami sudah melaporkan soal jebolnya pintu air,” ujar dia seraya menyebut jika pelaporan disertai foto-foto kerusakan pntu air.
Ia berharap agar Pemkab Mojokerto segera melakukan pembenahan dan perbaikan pintu air tersebut. “Perbaikan diperlukan agar saat musim kemarau, para petani yang memanfaatkan air sungai tidak kebingungan,” ujar Yusuf. (bir)
Social