Jombang(satujurnal.com)
Derasnya
hujan yang mengguyur Kota Santri beberapa hari terakhir ternyata tak menyurutkan potensi
kebakaran. Buktinya, empat hari terakhir
ini ada dua kali kebakaran yang terjadi pasca hujan lebat.
’’Makanya
kita mengimbau masyarakat agar tetap mewaspadai kebakaran. Jangan sampai hujan deras membuat
kita terlena,’’ kata Didik Tondo Susilo,
sekretaris Badan Penanggulangan Bencana, Rabu (30/01/2013).
Dua
kebakaran itu sendiri terjadi pada Selasa (29/01/2013) kemarin dini hari dan
Sabtu (26/01/2013) dini hari. Padahal sejak sore sebelum kejadian kebakaran
itu, hujan deras terus mengguyur Jombang.
Senin
(28/01/2013) sore hingga malam kemarin misalnya. Hujan deras terus mengguyur
Jombang hingga menyebabkan sejumlah perumahan dalam kota tergenang. Hujan baru
benar-benar berhenti saat tengah malam. Tapi pukul 02.30 WIB, sudah terjadi
kebakaran di rumah Hariyanto kelurahan Jelakombo Kecamatan
Jombang. Kebakaran tersebut mengakibatkan garasi ukuran 2X3 meter dan
ruang tamu 3X3 meter ludes.
Selain
itu, dua motor dan satu sepeda ontel hangus. Korban ditaksir mengalami kerugian
hingga Rp 25 juta. ’’Begitu mendapat kabar kebakaran pukul 02.30 WIB, kita
langsung mengerahkan satu unit mobil pemadam kebakaran (PMK). Api baru padam pukul
03.40 WIB. Penyebab kebakarannya diduga
karena korsleting listrik,’’ kata Gunadi, kasi PMK dan Kedaruratan BPBD.
Empat
hari sebelumnya, pada Jumat (25/01/2013) sore hingga malam, hujan deras juga
mengguyur Jombang. Namun pada pukul 02.00 WIB dini hari, kebakaran terjadi di
rumah Muslimin di Jalan Rejoso Kecamatan Peterongan.
’’Kebakaran
itu malah menghanguskan rumah hingga tinggal menyisakan dapurnya saja,’’ kata
Gunadi.
Untuk
menjinakkan api, pihaknya sampai harus mengerahkan dua unit mobil PMK. Api menghanguskan
perabot dan tiga mesin cuci yang biasanya dibuat melayani laudry para santri
Pesantren Darul Ulum. Kerugian ditaksir Rp 20 juta.
’’Pemiliknya
sampai dua kali pingsan karena syok. Kebakaran itu diduga dipicu oleh obat
nyamuk,’’ kata Gunadi.
Dua
kasus kebakaran itu menurut Gunadi adalah fenomena langka. Sebab tahun-tahun
sebelumnya, pada musim hujan tidak pernah ada kebakaran.
’’Kebakaran
biasanya hanya pada musim panas seperti kemarin. Tapi
sekarang
di musim hujan juga banyak kebakaran. Kita meminta masyarakat meningkatkan
kewaspadaan,’’ bebernya.
Dia
menduga, ada dua hal yang menyebabkan maraknya kebakaran tersebut. Pertama
yakni hujan yang selalu diikuti angin belakangan ini. Serta potensi korsleting
listrik yang meningkat dari kabel-kabel listrik yang terkena air hujan. (rg)
Social