Tingginya curah hujan di Kabupaten Mojokerto, mengakibatkan sejumlah titik infrastruktur rusak.
Diantaranya kerusakan jalan yang notabene masuk dalam klasifikasi jalan kecamatan.
Saat ini di Kabupaten Mojokerto, puluhan sampai ratusan kilometer kerusakan jalan terjadi akibat gerusan air hujan yang cukup tinggi.
Kerusakan jalan tersebut letaknya menyebar dibeberapa tempat. Kerusakan terparah terutama di daerah pegunungan dalam kondisi jalan yang menanjak.
Dari pantauan satujurnal.com, beberapa ruas jalan yang mengalami kerusakan diantaranya terdapat di wilayah Kecamatan Pacet, Kecamatan Jatirejo, Kecamatan Dawarblandong.
Menyikapi banyaknya kerusakan jalan yang terjadi di wilayah Kabupaten Mojokerto, Khusnul Ali, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Masyarakat Pemerhati Pelaku Korupsi Kolusi dan Nepotisme (MPPK2N) Kabupaten Mojokerto mengatakan. Semestinya, pemerataan pembangunan dilakukan oleh pihak Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Namun sejauh ini pemerataan belum terlihat.
"Warga Kabupaten Mojokerto mempunyai hak yang sama untuk merasakan manfaat pembangunan yang dilakukan oleh Pemkab Mojokerto. Jadi Pembangunan nya harus merata dan imbang antara daerah perkotaan ataupun didaerah pedesaan. Kita bisa lihat, sudah beberapa tahun banyak jalan di daerah Kecamatan Pacet yang rusak, namun sampai saat ini belum mendapat penanganan. Salah satunya di Desa Cepoko Limo," tegas Ali, Rabu (23/01/2013).
Soal kerusakan sejumlah jalan, menurut Ali, selain dipengaruhi oleh faktor kwalitas bangunan, juga dikarenakan faktor alam dan penyebab yang lain.
"Rendahnya mutu dan kwalitas bangunan merupakan faktor utama dari kerusakan jalan . Namun, faktor alam juga berpengaruh besar. Ini tak lepas dari banyaknya jalan yang tergerus oleh air hujan. Kondisi ini terjadi karena saluran air di pinggir jalan atau buangan air banyak yang belum dibangun. Ketika curah hujan sangat tinggi, maka badan jalan akan ikut tergerus oleh aliran air hujan," terang nya.
Lembaga ini berharap, agar perencanaan pembangunan yang dilakukan dilakukan dengan optimal dan juga mempertimbangkan aspek aspek yang lain.
" Untuk menanggulangi kerusakan yang terjadi, harus dari awal. Mestinya, pada saat perencanaan pembangunan harus pula meninjau semua aspek dan kondisi yang ada. Selain itu, pengerjaan nya juga harus sesuai dengan spesifikasi tekhnis yang di tentukan. sehingga, kwalitas pekerjaannya lebih baik," lontar Ali. (bir)
Social