Egrang Ramaikan Pawai Maulid Nabi - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Egrang Ramaikan Pawai Maulid Nabi

Jombang (satujurnal.com)

Tradisi pawai keliling desa memperingati Maulid Nabi Muhamamad SAW yang berlangsung sejak puluhan tahun di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jokoroto, Jombang kali ini disajikan berbeda.

Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, kali ini egrang, permainan tradisional dengan menggunakan sarana batang bambu dijadikan ikon pawai. Sebanyak 20 anak warga desa setempat dilibatkan sebagai pengguna egrang, Minggu (27/1/2013).

Selain egrang, ratusan peserta sebagian menampilkan kepiawaian memainkan alat musik drum band. Lainnya enggunakan kostum dan dadanan aneka rupa.

Grup egrang dari sanggar tari 'Lung Ayu' ini sudah berkumpul di garis start. Mereka membawa bambu berukuran sekitar 1 meter yang di bagian tengahnya terdapat pijakan kaki.

Menariknya lagi, bocah yang masih berusia belasan itu mengenakan pakaian besut. Yakni, topi turki warna merah, kain putih penutup tubuh, celana hitam, selandang merah, serta
wajahnya dirias bedak putih tebal.

Ada pula kereta kelinci yang dinaiki puluhan rombongan karnaval. Begitu start dimulai, seluruh peserta karnaval itu bergerak untuk mengelilingi Desa Sumbermulyo. Sepanjang perjalanan, penonton berderet di pinggir jalan.

Dian Sukarno, pimpinan Sanggar Tari Lung Ayu, mengatakan, karnaval Maulid Nabi merupakan agenda rutin setiap tahun yang digelar di Desa Sumbermulyo. Namun khusus tahun ini ada yang berbeda, yakni penampilan pawai egrang yang dimainkan oleh anak-anak sanggar tersebut.

Harapannya, selain memperingati hari besar Islam, anak-anak tersebut juga mengenal budaya lokal, termasuk permainan egrang yang mulai dilupakan.

Dian mengungkapkan, ia sengaja mengemas permainan rakyat egrang dalam balutan kostum besut, yang notabene sebagai ikon budaya Jombang.

Pasalnya, besut merupakan cikal bakal kesenian ludruk dan muncul pertama kali di Jombang. "Dengan Maulid Nabi ini, kami juga berupaya agar masyarakat mengenal ikon Jombang," pungkas warga Desa Sumbermulyo ini.

Sementara itu, Edo, salah satu peserta pawai egrang mengungkapkan, meski harus bersusah payah berjalan menggunakan bambu, namun dia cukup senang. Karena disitu terdapat kerukunan serta kebersamaan antar sesama. "Ini sekaligus sebagai makna Maulid Nabi. Bahwa sesuai
tauladan Rasul.(rg)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional