Relawan Bangun Jembatan Darurat, Aparat Tutup Mata - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Relawan Bangun Jembatan Darurat, Aparat Tutup Mata

Mojokerto-(satujurnal.com)
Sejumlah relawan PMI (Palang Merah Indonesia), RMB (Relawan Mojopahit Brawijaya) dan RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia) Kabupaten Mojokerto sejak pagi tadi membangun jembatan darurat di atas sungai Sadar yang menghubungkan dua wilayah kecamatan Magersari Kota Mojokerto dan Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto pasca ambruknya jembatan akibat banjir dan luapan sungai, Senin (31/12/2012) petang.

Meski keberadaan jembatan ini sangat vital, namun aparat pemerintahan di dua wilayah itu tak mengambil langkah apa pun. Bahkan terkesan tutup mata.

Pantauan satujurnal.com, pembuatan jembatan berbahan batang bambu berukuran 2 x 5 meter ini ditangani sendiri oleh para relawan. Tiga komunitas relawan itu yang tampak giat menangani pendirian jembatan yang menghubungkan Kelurahan Gunung Gedangan, Magersari dan Desa Gebang Malang, Mojoanyar tersebut.

“Jembatan ini sangat vital, karena menjadi akses penghubung antara dua wilayah, kelurahan dan desa. Kalau kondisi ini dibiarkan, tentunya aktivitas warga terganggu,” kata Kasie Penanggulangan Bencana, PMI Kabupaten Mojokerto, Didik Soedarsono.

Menurut Didik, sejauh ini tidak ada sentuhan riil dari Pemkot Mojokerto maupun Pemkab Mojokerto. Sejak jembatan ambruk saat malam pergantian tahun hingga sekarang sebatas dipantau. “Kalau dipantau saja, lalu kapan ditangani?,” singgung dia.

Dari material hingga konsumsi, kata Didik, ditanggung relawan secara patungan. “Hasil patungan relawan ini yang dimanfaatkan untuk pendirian jembatan. Meski sifatnya darurat, setidaknya bisa memberi manfaat bagi dua warga di dua wilayah kecamatan ini,” tukasnya.

Terpisah, Camat Magersari, Kota Mojokerto, Abdurrachman Tuwo menanggapi dingin soal aksi relawan tersebut. 
"Soal putusnya jembatan itu sudah saya laporkan ke Pemkot. Tapi yang jelas, yang banyak memanfaatkan jembatan itu kan warga desa Gebang Malang, bukan warga kota (Kelurahan Gunung Gedangan). Warga kota jarang sekali memanfaatkan akses itu,” ujar Tuwo diujung ponselnya. (wie/one)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional