Jombang-(satujurnal.com)
Disejumlah
titik tanggul sungai Brantas longsor. Selain akibat hujan longsor juga diakibatkan
maraknya penambangan pasir. Sedikitnya ada dua titik longsor di Desa Menturus Kecamatan
Kudu dan desa Sumber Agung Kecamatan Megaluh, Jombang. Warga sekitar sungai Brantas
resah, pasalnya, jika tanggul jebol sangat berpotensi merendam pemukiman
mereka.
Sekitar lima belas meter tanggul longsor di Desa Menturus akibat hujan deras. Namun longsornya tanggul sejauh ini belum mengganggu aktivitas warga, kendati sejumlah bronjong batu sudah terkikis.
Tanggul
sungai Brantas yang longsor juga terjadi di Desa Sumber Agung Kecamatan Megaluh.
Sepanjang 100 meter tanggul longsor dan ambles
setengah meter, karena hujan dalam
sepekan ini.
Warga
sekitar tanggul mengatakan selain akibat hujan deras longsornya tanggul ini
akibat maraknya penambangan pasir ilegal di sungai Brantas.
Juli, salah satu warga Desa Sumber Agung mengatakan, sejak adanya penambangan pasir di sungai Brantas, tanggul sedikit demi sedikit longsor dan gronjong mulai berjatuhan, warga ketakutan apa bila debit air meninggi. “Penambangan pasir mempercepat longsongnya tanggul. Gronjong yang terpasang pun mulai rontok,” ujarnya.
Jika
hujan lebat turun, warga desa ini was-was. Karena terus bertambahnya debit
sungai Brantas. Selain itu setiap hari pasti ada tanggul yang longsor. Ditambah
lagi gronjong batu penahan tanggul sudah banyak yang ikut terkikis longsoran. “Kami
sangat khawatir akan terjadi banjir yang hampir dipastikan menendam pemukiman.
Untuk itu kami minta Pemkab Jombang segera mengangani kerusahan tanggul
tersebut. (rg)
Social