 |
| ft:ilustrasi (istimewa) |
Jombang-(satujurnal.com)
Kasus yang menimpa Trimo Wardojo (70), warga Jalan Gubernur Suryo, Desa Sengon, Kecamatan Jombang, mungkin dapat menjadi pelajaran bagi siapa saja. Pria tua yang diketahui sebagai pensiunan guru tersebut terlanjur percaya adanya kabar bahwa anak perempuannya yang tinggal di Malang tersangkut kasus narkoba.
Dia pun harus kehilangan uang sebesar Rp 11,5 juta karena ditransfer kepada orang yang mengaku bernama Yusmita Yuniar, asal Sumatra Utara, sebagai teman anaknya.
Uang sebanyak itu katanya digunakan untuk membantu menyelesaikan kasus anaknya agar tak diproses secara hukum.
Informasinya, kasus yang menimpa korban berawal ketika mendapatkan telepon dari Yusmita, yang mengaku sebagai teman anak korban, pada pertengahan Desember 2012 lalu. Saat itu, si penelpon menyatakan kalau anak korban terjerat kasus narkoba di Malang.
Kaget dan panik, korban percaya saja. Apalagi, usai ditelpon, korban tak bisa hubungi anaknya.
Tak lama, Yusmita kembali menelpon dan menyatakan kalau kasus anak korban bisa dibantu. Syaratnya, korban harus mentransfer sejumlah uang agar kasus anaknya tak diproses hukum.
Tanpa pikir panjang, korban menyanggupinya. Sebanyak 2 kali korban mentransferkan uang hingga mencapai Rp 11,5 juta.
Harapannya, kasus anaknya segera selesai.Namun beberapa waktu kemudian, korban seketika kaget. Pasalnya, sang anak menghubungi dan mengabarkan dirinya baik-baik saja. Sang anak juga menegaskan kalau selama ini tak pernah terjerat kasus hukum, apalagi narkoba. Korban pun seketika lemas, karena terlanjur transfer uang dalam jumlah cukup banyak.
Tertipu, korban memutuskan lapor ke Polres Jombang.Saat dkonfirmasi, Jumat (04/01/2013), Kasubbag Humas Polres Jombang, AKP Sugeng Widodo, membenarkannya. "Dari keterangan pelapor atau korban, kita masih lakukan penyelidikan untuk ungkap pelaku penipuan via telepon tersebut," jelasnya. (rg)
Social