Puluhan nasabah BPR indoartha mengamuk dan mengeroyok dua karyawan bank di jalan Jayanegara, Kecamatan Puri, Kabupaten mojokerto, Rabu (06/02/2013) siang.
Puluhan nasabah idak terima dengan perlakuan bank yang memberikan denda pinjaman yang mencapai puluhan juta rupiah
Puluhan nasabah BPR indoartha itu mengamuk dan mengeroyok seorang karyawan bank yang berada di dalam kantor. Bahkan seorang manager BPR juga nyaris dipukuli nasabah karena tidak dapat memenuhi tuntutan nasabah.
Dua karyawan BPR itu langsung di usir paksa oleh puluhan nasabah.
Beruntung, saat terjadi pengeroyokan nasabah lainya berusaha mencegahnya hingga aksi baku pukul dapat dihindari.
Hadi Pitono, warga Desa Mojo Karang, Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto salah satu nasabah mengaku meminjam uang Rp 2 juta tahun 2009 lalu dan telah melakukan angsuran sebanyak enam kali Namun dalam perjalanannya pihak bank memberlakukan denda saat nasabah telat membayar angsuran. Hingga pada tahun 2013 denda angsuran mencapai Rp 21 juta.
Merasa keberatan dengan kebijakan BPR indoartha puluhan nasabah tidak terima dan bermaksud membayar dengan uang seadanya. Namun pihak bank menolak dengan alasan harus melunasi denda.
Saat dilakukan negoisasi, pihak BPR Indoartha mendatangkan oknum Angkatan Laut Surabaya. Mengetahui hal tersebut pihak nasabah langsung menghubungi Garnisun Mojokerto hingga kelima oknum marinir tersebut langsung dibawa ke kantor Garnisun.
Meski tidak menemukan titik temu/ puluhan nasabah berjanji akan terus berada di lokasi bank indoartha hingga tuntutanya dipenuhi.
Sementara itu pihak BPR indoartha menolak memberikan konfirmasi kepada wartawan dengan alasan pimpinan bank tidak berada di lokasi.(wie)
Social