- Gerinda Segera Bergabung
Jombang-(satujurnal.com)
Dua hari menjelang ditutupnya pendaftaran pasangan calon bupati dan wakil bupati Jombang, Koalisi Poros Tengah akhirnya bubrah. Pasalnya Partai Demokrat, Rabu (20/02/2013) secara resmi merapat pada pasangan calon bupati Nyono-Mundjidah yang diusung Partai Golkar, PPP dan PKS.
Partai Demokrat sebelumnya merupakan penggagas Koalisi Poros Tengah bersama Hanura dan PKPB. Dengan modal kursi 12 kursi poros ini sebenarnya bisa mencalonkan pasangan calon bupati dan wakil bupati.
“Sebenarnya sudah ada tiga calon yang berkomunikasi dengan kita (Poros Tengah), namun hingga batas waktu yang kita tentukan mereka belum bisa memenuhi persyaratan dan tidak ada titik temu ,”ujar Tohari Koordinator Koalisi Poros Tengah seraya menyatakan tiga orang yang telah berkomunikasi, yakni dua orang putra daerah satu orang luar Jombang.
Karena tidak ada titik temu, lanjut Tohari yang juga anggota DPRD dari Partai Demokrat ini, Poros Tengah akhirnya berjalan sendiri-sendiri alias pecah.
“Hasil komunikasi Partai Demokrat akhirnya menjatuhkan pilihan harus mengusung Nyono- Mundjidah,”bebernya.
Menyikapi pisahnya Partai Demokrat yang membuat pecah kongsi, Ketua Partai Hanura Kartijo membenarkan, dan hal itu sudah dikomunikasikan antar partai. Kini Hanura dikatakannya juga akan berkoalisi dengan partai lain.” Tidak jadi persoalan, itu haknya partai-partai lain. Kita ini sedang berkomunikasi dengan PAN, yang mengusung Ali fikri,”ujarnya dihubungi melalui telpon.
Dengan bergabungnya Partai Demokrat ke Nyono-Munjidah yang diusung Partai Golkar, PPP dan PKS maka koalisi ini menjadi ini terbesar di parlemen dengan 21 kursi. Golkar 7 kursi, PPP 5 kursi, PKS 2 kursi dan Demokrat 7 kursi.
Jombang-(satujurnal.com)
Dua hari menjelang ditutupnya pendaftaran pasangan calon bupati dan wakil bupati Jombang, Koalisi Poros Tengah akhirnya bubrah. Pasalnya Partai Demokrat, Rabu (20/02/2013) secara resmi merapat pada pasangan calon bupati Nyono-Mundjidah yang diusung Partai Golkar, PPP dan PKS.
Partai Demokrat sebelumnya merupakan penggagas Koalisi Poros Tengah bersama Hanura dan PKPB. Dengan modal kursi 12 kursi poros ini sebenarnya bisa mencalonkan pasangan calon bupati dan wakil bupati.
“Sebenarnya sudah ada tiga calon yang berkomunikasi dengan kita (Poros Tengah), namun hingga batas waktu yang kita tentukan mereka belum bisa memenuhi persyaratan dan tidak ada titik temu ,”ujar Tohari Koordinator Koalisi Poros Tengah seraya menyatakan tiga orang yang telah berkomunikasi, yakni dua orang putra daerah satu orang luar Jombang.
Karena tidak ada titik temu, lanjut Tohari yang juga anggota DPRD dari Partai Demokrat ini, Poros Tengah akhirnya berjalan sendiri-sendiri alias pecah.
“Hasil komunikasi Partai Demokrat akhirnya menjatuhkan pilihan harus mengusung Nyono- Mundjidah,”bebernya.
Menyikapi pisahnya Partai Demokrat yang membuat pecah kongsi, Ketua Partai Hanura Kartijo membenarkan, dan hal itu sudah dikomunikasikan antar partai. Kini Hanura dikatakannya juga akan berkoalisi dengan partai lain.” Tidak jadi persoalan, itu haknya partai-partai lain. Kita ini sedang berkomunikasi dengan PAN, yang mengusung Ali fikri,”ujarnya dihubungi melalui telpon.
Dengan bergabungnya Partai Demokrat ke Nyono-Munjidah yang diusung Partai Golkar, PPP dan PKS maka koalisi ini menjadi ini terbesar di parlemen dengan 21 kursi. Golkar 7 kursi, PPP 5 kursi, PKS 2 kursi dan Demokrat 7 kursi.
“Kita optimis menang, ini menunjukkan pasangan Nyono semakin solid, “kata Mastur Baidhowi, Ketua Tim Pemenangan Nyono- Mundjidah seraya mengatakan partai Gerinda juga segera bergabung. (rg)
Social