- Apresiasi Program Terobosan Widjono untuk Hafids dan TPQ
Jombang-(satujurnal.com)
KH Zaimudin Asad yang akrab disapa Gus Zuem salah satu pengasuh Pesantren Darul Ulum Rejoso Jombang dan Pembantu Rektor Unipdu, Jombang terang-terangan mendukung Widjono-Sumrambah (WIRA) dalam pemilihan bupati (Pilbup) 5 Juni mendatang. Hal itu ditunjukkan dengan kehadirannya mendampingi pasangan tersebut saat mendaftar ke KPU Jumat (22/02/2013).
Jombang-(satujurnal.com)
Pasangan WIRA saat mendaftar di KPU Jombang. (foto:istimewa) |
Gus Zuem terlihat mengawal pasangan tersebut sejak dari kantor DPC PDIP. Sebelum rombongan berangkat, Gus Zuem bahkan diminta memimpin doa sekaligus mengawali proses pemotongan tumpeng menandai kebulatan tekad dan wujud syukur pasangan tersebut.
’’Kinerja dan kontribusi pasangan ini untuk Jombang sudah nyata. Makanya secara pribadi saya cenderung mendukungnya,’’ kata Gus Zuem.
Saat ditemui usai mengantar mendaftar ke KPU. Gus Zuem menyebut, selama Wabup Widjono Soeparno menjabat, banyak program terobosan yang telah dia lihat. Khususnya program-program keagamaan yang memang menjadi atensinya selaku pengurus pesantren.
’’Misalnya program insentif hafid, itu kan terobosan bagus yang baru muncul di periode ini,’’ jelasnya.
Insentif hafid itu mulai dilaksanakan pada tahun 2010. Tiap tahun, setidaknya ada anggaran APBD Rp 200 juta yang diperuntukkan bagi 100 hafid alias penghapal Alquran yang ditugaskan membina bacaan Quran guru-guru ngaji di desa.
Insentif hafid itu mulai dilaksanakan pada tahun 2010. Tiap tahun, setidaknya ada anggaran APBD Rp 200 juta yang diperuntukkan bagi 100 hafid alias penghapal Alquran yang ditugaskan membina bacaan Quran guru-guru ngaji di desa.
’’Selain itu, juga mulai ada insentif untuk guru-guru TPQ,’’ jelasnya.
Tiap tahun, setidaknya Pemkab mengucurkan Rp 2 miliar untuk memberi insentif bagi 1.500 lembaga TPQ. Tiap TPQ diberi alokasi Rp 1,5 juta dengan asumsi untuk tiga guru. Dengan kata lain, tiap guru TPQ dijatah Rp 500 ribu per tahun.
’’Kedepan kita berharap program-program itu semakin ditingkatkan, makanya kita melihat pasangan ini harus disukseskan,’’ tegasnya.
Untuk insentif guru TPQ misalnya. Dia berharap bisa seperti Kota Malang. Secara berangsur-angsur, di Malang, mulanya tiap guru TPQ dijatah Rp 50 ribu per bulan.
’’Dan sekarang, nilainya sudah Rp 150 ribu per guru TPQ per bulan. Jumlah gurunya mencapai lima ribu orang. Saya optimistis kalau pasangan ini menang nantinya guru-guru TPQ bisa sejahtera seperti di Kota Malang yang juga dipimpin kader PDI-P,’’ paparnya. (rg)
Social