Jombang-(satujurnal.com)
Pasca penerapan peraturan pengetatan impor produk holtikultura, harga buah impor di Jombang, terus melejit. Kenaikan harga cukup signifikan hingga 100 persen. Biang kenaikan harga, yakni kurangnya pasokan buah dan sayur lokal.
Pedagang buah mengatakan, meski harga buah impor naik namun buah lokal tetap laris di pasaran. Karena rasa buah lokal tidak kalah dengan buah impor.
“Mahalnya harga buah impor menyebabkan turunnya permintaan konsumen di pasaran. Sebaliknya tren permintaan buah lokal terus mengalami kenaikan,” ujar Yuli Artika, salah satu pedagang buah.
Sejumlah buah impor yang naik diantaranya buah anggur merah yang sebelumnya Rp 35 ribu per kilogram, kini menjadi Rp 80 ribu per kilogram. Jeruk Mandarin dari harga Rp 18 ribu per kilogram saat ini dibandrol Rp 25 ribu per kilogram. Buah Pir dari Rp 11 ribu menjadi Rp 18 ribu per kilogram. Apel Merah dari harga Rp 45 ribu menjadi 80 ribu per kilogramnya. (rg)
Pasca penerapan peraturan pengetatan impor produk holtikultura, harga buah impor di Jombang, terus melejit. Kenaikan harga cukup signifikan hingga 100 persen. Biang kenaikan harga, yakni kurangnya pasokan buah dan sayur lokal.
Pedagang buah mengatakan, meski harga buah impor naik namun buah lokal tetap laris di pasaran. Karena rasa buah lokal tidak kalah dengan buah impor.
“Mahalnya harga buah impor menyebabkan turunnya permintaan konsumen di pasaran. Sebaliknya tren permintaan buah lokal terus mengalami kenaikan,” ujar Yuli Artika, salah satu pedagang buah.
Sejumlah buah impor yang naik diantaranya buah anggur merah yang sebelumnya Rp 35 ribu per kilogram, kini menjadi Rp 80 ribu per kilogram. Jeruk Mandarin dari harga Rp 18 ribu per kilogram saat ini dibandrol Rp 25 ribu per kilogram. Buah Pir dari Rp 11 ribu menjadi Rp 18 ribu per kilogram. Apel Merah dari harga Rp 45 ribu menjadi 80 ribu per kilogramnya. (rg)
Social