Pabrik Gula (PG) Gempolkrep Mojokerto inten mengkampanyekan pola tanam tebu dengan cara pembibitan budchips kepada ribuan petani mitra kerjanya.
Kampanye salah satu produsen gula plat merah dibawah kendali PTPN X tersebut diluncurkan dalam helatan bertajuk 'Kunjungan Kebun Langsung dan Temu Mitra Kelompok Tani APTRI Tunas Mulya, wilayah kerja PG Gempolkrep Mojokerto di Desa Jombok, Kesamben, Jombang, Rabu (13/02/2013).
"Tahun 2012 lalu, 9 hektar tanaman tebu petani mitra kami (PG Gempolkrep) sudah memakai pola budchips atau tebu bibit. Hasilnya, pola ini jauh lebih unggul dibandingkan pola tanam konvensional," ujar Kepala Tanaman PG Gempolkrep, Heru Sinarjanto.
Menurut Heru, Tahun 2013, PG memproyeksikan 250 hektar dari sekitar 10 ribu hektar sawah petani yang tergabung dalam APTRI yang akan d tanamani tebu bibit model budchips. "Ini karena kita melihat hasil giling tebu yang lebih berkwalitas," ujarnya.
Asumsi produksi tanam budchips yakni pola tanam dengan model persemaian bibit melalui media poly bag, kata Heru, menghasilkan tebu dengan pertumbuhan serempak dan potensi rendemen sama.
"Penangkaran bibit model budchips satu hektar mengasilkan 35 ribu bibit , sedang model lama satu hektar menghasilkan 9 ribu bibit. Perbandingan ini menunjukkan keunggulan pola tanam bibit (budchips). Dan yang pasti mortalitasnya rendah dan tahan penyakit," ungkap Heru.
Administratur PG Gempolkrep, Budi Adi Prabowo mengatakan pola tanam budchips tak lain untuk intensifikasi. "Kata kuncinya peningkatan produksi tebu petani,".uijarnya.
Dalam helatan yang dihadiri Bupati Jombang dan ratusan anggota APTRI tersebut dipamerkan alur pembibitan budchgips. (one)
Social