 |
| ft:ilustrasi (istimewa) |
Mahasiswa Kota Santri kembali turun jalan . Kali ini, mereka beraksi di bundaran ringin contong guna memprotes Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dianggap lebih mengurusi partainya dibanding bangsa dan rakyatnya.
Para mahasiswa tersebut memulai aksinya dari kampus Undar di Jl Presiden Abdirahman Wahid Seninv (25/02/2013) pukul 12.00 WIB. Selanjutnya melakukan orasi dan membagikan selebaran pada pengguna jalan. Dalam aksinya, para mahasiswa juga menenteng sejumlah poster berisi kritikan untuk SBY.
’’SBY presiden rakyat, bukan presiden partai. Jangan hanya sibuk mengurusi partai dan melupakan rakyat sehingga menambah penderitaan rakyat,’’ teriak Zamzami Muslim, koordinator Gerakan Mahasiswa Pejuang Anti Korupsi (GEMPAR) dalam orasinya.
Munculnya gejolak di Partai Demokrat memang membuat SBY turun tangan. Awal bulan ini dia bahkan mengambil alih kepemimpinan partai selaku ketua majelis tinggi.
Para mahasiswa mengkritik lantaran saat sedang mengurusi partai SBY tetap menggunakan fasilitas negara dan dibiayai APBN. Apalagi diluar masalah partai, menurut para mahasiswa masih banyak persoalan bangsa yang diselesaikan SBY.
’’Ketika SBY sibuk dengan partainya, ada delapan anggota TNI yang mati tertembak di Papua,’’ tegas Zamzami.
Selain itu, korupsi juga masih merebak dimana-mana. ’’Karena negara ini presidential, seharusnya SBY melepaskan jabatan kepartaiannya ketika menjadi presiden. Apalagi dia dia telah meminta para menterinya untuk fokus bekerja dan tak mengurus partai. Tapi nyatanya dia sendiri melakukannya,’’ kritik para mahasiswa.
Itulah sebabnya, para mahasiswa menuntut agar SBY tidak sibuk dengan kepentingan partai dan menuntut agar memperkuat institusi KPK, kejaksaan dan kepolisian.
’’Kita juga mendesak kepada pemerintah dan DPR untuk membentuk perwakilan KPK di daerah-daerah untuk pengawalan dan pengawasan APBD,’’ lontarnya. (rg)
Social