Jombang-(satujurnal.com)
Kisruh Partai Demokrat (PD) ditingkatan
elit ternyata berimbas ke Jombang. Kader Demokrat yang pro Anas dan pro SBY
mulai bergesekan. Bahkan dua kelompok itu nyaris beradu jotos di kantor DPC PD
Jombang.
Peristiwa itu terjadi tatkala DPC
hendak menggelar rapat pembentukan panitia penjaringan calon legeslatif. Rapat
itu sendiri dihadiri pengurus terbatas, tanpa melibatkan unsur PAC.
Ditengah rapat, tiba-tiba Ketua
PAC PD Mojowarno Nur Jainuri mendatangi kantor DPC. Dia kemudian menuding Wakil
Ketua DPC PD Jombang Ahmad Tohari sebagai pengikut Anas yang tidak loyal kepada
SBY. Sehingga dia dianggap tidak layak masuk kedalam panitia penjaringan calon legeslatif.
Tak terima dengan tudingan itu,
keduanya lantas terlibat perdebatan sengit. Tak puas dengan saling olok,
keduanya bahkan nyaris baku hantam. Beruntung sejumlah pengurus lainnya sigap
menahan keduanya.
’’Bu Dewi (anggota DPRD Jombang)
yang ikut melerai bahkan ikut terjatuh,’’ kata salah satu sumber di internal
Demokrat.
Sayangnya ketika dikonfirmasi
terkait insiden tersebut, Tohari tidak menjawab. Meski terdengar nada dering,
telepon media ini tak diangkat. Saat dikirimi pesan singkat, dia juga tak
menjawab.
Nur Jainuri sendiri tak mau
menjelaskan kronologi sebenarnya dari konflik tersebut. ’’Silahkan tanya Pak
Sudiono saja,’’ ucapnya singkat.
Ketua DPC Demokrat Jombang Bidang
Pembinaan Anggota, Sudiono, sendiri membenarkan adanya insiden tersebut.
’’Hanya perdebatan biasa, tidak
sampai adu jotos. Ini biasa di politik,’’ tuturnya. Perdebatan keduanya
menurutnya memang sangat sengit. Namun tidak sampai menjurus ke fisik. Tidak sampai adu fisik, sebab tadi langsung
kita lerai dan kita damaikan. Sebab kita ini sesama kader Demokrat yang harus
sama-sama berupaya membesarkan partai,’’ tegas Sudiono.
Sikap DPC PD Jombang, katanya, terkait
gejolak yang ada ditingkatan elit sepenuhnya tunduk pada kebijakan pusat.
’’Sepenuhnya kita taat dengan
kebijakan pusat. Apalagi kita percaya bahwa ihtiar yang dilakukan para pendiri dan
majelis tinggi itu dalam rangka mengembalikan kejayaan Demokrat,’’ tuturnya.
Pertikaian Tohari dan Nur Jainuri
itu sendiri menurut Sudiono tidak terkait sama sekali dengan kondisi yang
sedang terjadi di DPP PD. ’’Pertikaian mereka masalah pribadi, hanya kebetulan
saja ketemunya tadi disini (kantor DPC PD Jombang),’’ kilahnya. (rg)
Social