PDAM Maja Tirta, Kota Mojokerto dibayangi kekhawatiran macetnya pompa distribusi air minum. Pasalnya, dari empat unit mesin pompa, hanya tiga unit yang bisa dioperasikan. Satu unit mangkrak, lantaran rusak parah.
Kabag Tata Usaha PDAM Maja Tirta, M Yasin mengatakan, seharusnya pompa distribusi air untuk 4.000 lebih pelanggan sudah diremajakan. Karena usia pompa distribusi yang ada sudah tidak layak dan rawan rusak. “Seharusnya sudah ada peremajaan pompa distribusi. Karena pompa distribusi merupakan piranti yang vital untuk distribusi. Kalau sampai macet, praktik layanan pelanggan juga macet,” ujarnya., Senin (25/02/2013).
Yasin mengungkap, pompa distribusi yang ada merupakan pompa buatan Jerman tahun 1996. Untuk mempertahankan agar pompa dapat beroperasi, pihaknya hanya mampu menyiapkan dana untuk perawatan berkala. Sementara untuk penggantian suku cadang, PDAM angkat tangan. “Satu unit yang mangkrak, karena harus mengganti suku cadang. Harga suku cadang yang tidak terjangkau,” katanya.
Sementara tiga unit pompa distribusi yang ada tidak dapat dimaksimalkan. “Dari kapasitas air 150 meterkubik per detik, pompa distribusi yang masih diaktifkan hanya mampu menyebar 50 -100 meterkubik per detik saja. Kalau dipaksakan, bisa-bisa nasibnya sama dengan satu unit yang sekarang ‘ditidurkan’,” ungkap Yasin.
Kendati dibayangi kemacetan pompa distribusi, namun manajemen salah satu asset Pemkot ini tak mampu berbuat banyak.
“Untuk peremajaan pompa distribusi butuh miliaran rupiah. Kalau mengandalkan kekuatan PDAM, tentu menjadi hal yang sangat sulit, bahkan mustahil untuk kondisi saat ini. Karena pendapatan PDAM dari pelanggan hanya cukup untuk menutup kebutuhan operasional dan gajih karyawan saja. Tidak ada surplus pendapatan,” katanya. (one)
Social