 |
| Kadinkes Jombang, Heri Wibowo saat menunjukkan kartu Jamkesmas salah sasaran |
Jombang-(satujurnal.com)
Puluhan Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI dan orang yang mampu secara ekonomi di wilayah Kabupaten Jombang ternyata tercover dalam program jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) 2013. Bahkan, orang yang sudah meninggal dunia pun kecipratan kartu berobat gratis program nasional tersebut.
Kondisi ini diketahui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang saat proses pendistribusian berlangsung. Selain akan menarik kartu jamkesmas terhadap bagi mereka yang tidak berhak dan tidak terkategori penerima jamkesmas, instansi ini juga akan melakukan pemantauan hingga ke tingkat desa, agar Jamkesmas tepat sasaran.
Kepala Dinkes Kabupaten Jombang, dr Heri Wibowo mengatakan, kekeliruan kartu Jamkesmas mencapai sekitar 5 persen. “Memagn sampai saat ini pendistribusian belum selesai. Tapi secara akumulasi, kekeliruan sasaran Jamkesmas kami perkirakan sekitar lima persen. Ini melihat beberapa kasus salah sasaran di beberapa kecamatan,” ungkap Heri, Senin (04/01/2013).
Ia berharap agar masyarakat yang menemui kartu jamkesmas yang menyimpang, segera melaporkan ke Dinkes. “Kami harap masyarakat berpartisipasi untuk mengeliminir beredarnya kartu Jamkesmas salah sasaran,” ujarnya. (rg)
Puluhan Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI dan orang yang mampu secara ekonomi di wilayah Kabupaten Jombang ternyata tercover dalam program jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) 2013. Bahkan, orang yang sudah meninggal dunia pun kecipratan kartu berobat gratis program nasional tersebut.
Kondisi ini diketahui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang saat proses pendistribusian berlangsung. Selain akan menarik kartu jamkesmas terhadap bagi mereka yang tidak berhak dan tidak terkategori penerima jamkesmas, instansi ini juga akan melakukan pemantauan hingga ke tingkat desa, agar Jamkesmas tepat sasaran.
Kepala Dinkes Kabupaten Jombang, dr Heri Wibowo mengatakan, kekeliruan kartu Jamkesmas mencapai sekitar 5 persen. “Memagn sampai saat ini pendistribusian belum selesai. Tapi secara akumulasi, kekeliruan sasaran Jamkesmas kami perkirakan sekitar lima persen. Ini melihat beberapa kasus salah sasaran di beberapa kecamatan,” ungkap Heri, Senin (04/01/2013).
Ia berharap agar masyarakat yang menemui kartu jamkesmas yang menyimpang, segera melaporkan ke Dinkes. “Kami harap masyarakat berpartisipasi untuk mengeliminir beredarnya kartu Jamkesmas salah sasaran,” ujarnya. (rg)
Social