- Tuntut Hapus Kebijakan Tak Menghentikan KRD dan Dhoho di Stasiun Kecil
Jombang-(satujurnal.com)
Ratusan pelanggan kereta api di Stasiun Curah Malang, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang melakukan aksi unjuk rasa dengan blokir jalur perlintasan kereta api di stasiun, Minggu (03/01/2013).
Aksi ini dipicu kebijakan PT KAI yang tidak memberhentikan kereta api kelas ekonomi KRD dan Rapi Dhoho jurusan Blitar - Surabaya yang melintas di Jombang.
Massa aksi yang sebagian besar warga Desa Curah Malang ini menuntut kebijakan itu dianulir. Pasalnya, akibat kebijakan itu, ratusan calon penumpang dari Stasiun Curah Malang terlantar hingga ada yang terpaksa kembali pulang.
Aksi blokir itu akhirnya dapat dihalau petugas kepolisian. Meski demikian, ratusan pelanggan KA itu mengancam akan melakukan aksi unjukrasa dalam jumlah yang lebih besar lagi jika kebijakan itu tidak dihapus. “Kami sangat kecewa dengan buruknya kinerja pelayanan PT KAI. Kalau tidak dihapus kami akan menggelar aksi lagi,” cetus Suwarto, pelanggan KA asal Desa Curahmalang.
Elia salah satu penumpang yang hendak berangkat ke surabaya dengan menggunakan jasa kereta api Rapi dhoho mengaku kecewa berat. Karena sebelumnya tidak ada sosialisasi soal tidak tidak berhentinya kereta api kelas ekonomi tersebut di Stasiun Curah Malang. “Kinerja PT KAI patut diberi nilai minus. Kalau mengeluarkan kebijakan baru seharusnya ya disosialisasikan dulu, jangan serta merta begini,” sesal dia.
Sementara itu Andhi, Kepala Stasiun Curah Malang mengatakan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena kebijakan itu langsung dari pusat. “Itu kebijakan pusat. Kami disini hanya menjalankan tugas. Tapi terhadap aspirasi pelanggan terkait tidak berhentinya KA ekonomi KRD dan Rapi Dhono segera kami sampaikan,” kilah dia.
Usai melakukan negoisasi dengan pihak stasiun dengan dimediasi aparat kepolisian, ratusan pelanggan pun membubarkan diri. Namun ancaman blokir kembali tetap dicetuskan pelanggan angkutan massal ini. (rg)
Jombang-(satujurnal.com)
Ratusan pelanggan kereta api di Stasiun Curah Malang, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang melakukan aksi unjuk rasa dengan blokir jalur perlintasan kereta api di stasiun, Minggu (03/01/2013).
Aksi ini dipicu kebijakan PT KAI yang tidak memberhentikan kereta api kelas ekonomi KRD dan Rapi Dhoho jurusan Blitar - Surabaya yang melintas di Jombang.
Massa aksi yang sebagian besar warga Desa Curah Malang ini menuntut kebijakan itu dianulir. Pasalnya, akibat kebijakan itu, ratusan calon penumpang dari Stasiun Curah Malang terlantar hingga ada yang terpaksa kembali pulang.
Aksi blokir itu akhirnya dapat dihalau petugas kepolisian. Meski demikian, ratusan pelanggan KA itu mengancam akan melakukan aksi unjukrasa dalam jumlah yang lebih besar lagi jika kebijakan itu tidak dihapus. “Kami sangat kecewa dengan buruknya kinerja pelayanan PT KAI. Kalau tidak dihapus kami akan menggelar aksi lagi,” cetus Suwarto, pelanggan KA asal Desa Curahmalang.
Elia salah satu penumpang yang hendak berangkat ke surabaya dengan menggunakan jasa kereta api Rapi dhoho mengaku kecewa berat. Karena sebelumnya tidak ada sosialisasi soal tidak tidak berhentinya kereta api kelas ekonomi tersebut di Stasiun Curah Malang. “Kinerja PT KAI patut diberi nilai minus. Kalau mengeluarkan kebijakan baru seharusnya ya disosialisasikan dulu, jangan serta merta begini,” sesal dia.
Sementara itu Andhi, Kepala Stasiun Curah Malang mengatakan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena kebijakan itu langsung dari pusat. “Itu kebijakan pusat. Kami disini hanya menjalankan tugas. Tapi terhadap aspirasi pelanggan terkait tidak berhentinya KA ekonomi KRD dan Rapi Dhono segera kami sampaikan,” kilah dia.
Usai melakukan negoisasi dengan pihak stasiun dengan dimediasi aparat kepolisian, ratusan pelanggan pun membubarkan diri. Namun ancaman blokir kembali tetap dicetuskan pelanggan angkutan massal ini. (rg)
Social