Jombang-(satujurnal.com)
Seorang guru Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Jombang, Dwi Prasetya (40), bernasib sial. Pasalnya dia menerima dua lembar uang pecahan seratus ribu yang diduga palsu setelah mengambil tabungan dari BRI (Bank Rakyat Indonesia) Unit Panglima Sudirman Jombang.
Dwi Prasetya mengaku Pada Kamis kemarin mengambil uang sebesar Rp 17 juta dari BRI Unit Panglima Sudirman Jombang. Namun setelah dihitung ditemukan ada dua lembar yang diduga palsu.
Menurut Dwi, uang Rp 17 juta itu terbendel menjadi dua. Yang pertama satu bendel sebanyak Rp 10 juta dan satu bendel lagi sebesar Rp 7 juta. Dan uang Rp 10 juta tersebut dibawa ke Bank Jatim untuk ditabung lagi.
Saat menyetor uang, petugas Bank Jatim langsung memeriksa uang tersebut.diitulah diketahui ada dua lembar uang pecahan seratus ribu yang diduga palsu.selanjutnya uang sebesar Rp 200 ribu itu dikembalikan ke Dwi .
Tak ingin membuang kesempatan, Dwi langsung komplain ke BRI terkait uang tersebut. Namun sial, pihak BRI justru tidak mengakui. Alasannya, ada selang satu hari antara Dwi menerima dan uang itu tidak bisa diterima.
"Dan pagi tadi, uang itu saya kembalikan, tapi ditolak oleh BRI. Kemudian siangnya saya kembalikan lagi, dan akhirnya uang yang diduga palsu itu diganti," ujarnya, SeJum'at (22/02/2013).
Sementara itu, Manager Operasional BRI C/abang Jombang, Faizal Rizqi mengatakan, ia menampik jika uang tersebut dikatakan palsu. "Bukan palsu, tapi hanya meragukan. Dan itupun sudah kami ganti," ujar Faizal.
Faizal menjelaskan, seharusnya seorang nasabah yang menerima uang meragukan itu harus mengembalikannya atau melakukan komplain di hari yang sama. Namun yang dilakukan oleh Dwi berbeda, ia baru komplain sehari sesudah menerima uang.Pasalnya, pihak BRI khawatir uang yang diduga palsu tersebut bukan berasal darinya.(rg)
Social