Mojokerto-(satujurnal.com)
Warga Kota Mojokerto konsumen air isi ulang harus lebih selektif memilih depo air minum (DAM) . Pasalnya, temuan dinas kesehatan setempat menyebutkan, 5 persen dari 62 DAM menjual air minum isi ulang yang masih mengandung e-coli, bahan kimia yang menjadi biang diare.
Warga Kota Mojokerto konsumen air isi ulang harus lebih selektif memilih depo air minum (DAM) . Pasalnya, temuan dinas kesehatan setempat menyebutkan, 5 persen dari 62 DAM menjual air minum isi ulang yang masih mengandung e-coli, bahan kimia yang menjadi biang diare.
“Masyarakat harus lebih berhati-hati dan lebih selektif memilik DAM yang baik dan higinis. Karena hasil penelitan kami menyebutkan lima persen dari 62 DAM masih menjual air minum isi ulang yang mengandung bahan kimia e-coli. Bahan ini berpotensi menyebabkan diare bagi yang menkonsumsinya,” ujar Kepala Laboratorium Daerah (Labkesda) Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, Sulkan, (09/03/2013).
enurutnya, masih terdapatnya e-coli pada DAM karena beberapa faktor. “Bisa karena air diambil dari daerah bawah, bukan dari sumber pegunungan seperti kawasan Pacet dan Trawas. “Atau ada unsur kesengajaan, mencampur air pegunungan dengan air yang sudah mengandung bakteri,” jelasnya.
Mengantisipasi kondisi ini, dinkes, kata Sulkan, akan terus melakukan penbinaan terhadap pemilik DAM di wilayah. Pengecekan dilakukan rutin setiap satu bulan dan tiga bulan, agar air isi ulang yang tidak memenuhi standar kualitas, tidak dijual ke masyarakat. “Sesuai Permenkes nomer 416 tahun 2007 tentang kwalitas air, ada syarat tertentu yang masuk kategori sehat, yakni air tidak berwarna dan tidak berbau,” tukasnya. (one)
Social