Mojokerto-(Satujurnal.com)
Mengaku sebagai anggota Intelijen Marinir, Yulius alias Yulianto (40) warga Perum Wikarsa, Desa Banjaragung, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Kamis (7/3) malam diciduk anggota Detasemen Polisi Militer (Denpom) V/2 Brawijaya disalah satu tempat karaoke di Jalan Pahlawan, Kota Mojokerto/ Jawa Timur.
Dilokasi, penangkapan tersebut terjadi sekitar pukul 22.00, bermula saat tersangka terlibat percek-cokan dengan salah satu waiters (Pramusaji,red). Pasalnya, tersangka menganggap pramusaji kurang sopan saat melayani dirinya. ‘’ Pramusaji menyuguhkan minuman diatas nampang, kok sampai dekat ke leher saya,’’kata Yulianto dengan nada tinggi.
Diduga karena tak terima, tersangka kemudian mendatangi tempat kasir yang saat itu ramai pengunjung. Kontan saja, percek-cokan antara tersangka dengan waiters terjadi. Ironisnya, tersangka yang mengaku sebagai anggota intel Den Jaka dari kesatuan TNI AL ini sempat mengancam salah satu waiters bahkan sempat memukul salah satu waiters. Tak hanya itu, tersangka juga mengancam akan mendatangkan pasukannya ke lokasi.
Tak lama kemudian, sekitar pukul 21.30, keributan itu terdengar anggota Detasemen Polisi Militer (Denpom) V/2 Brawijaya yang kemudian datang ke lokasi. Setelah melakukan pengecekan, ternyata pembuat onar itu adalah Marinir gadungan.
Bahkan, sejumlah sumber mengatakan, jika tersangka kerap kali melakukan penipuan disejumlah tempat dengan mengaku sebagai intel bahkan mengaku sebagai anggota Badan Intelijen Negara (BIN) dengan pangkat Mayor. "Dia tadi sempat mengancam akan mengerahkan pasukannya untuk datang ke tempat ini," ujar Tulus Hary Indianto salah satu saksi.
Kebetulan, malam itu ada beberapa anggota intelijen TNI, baik dari Kodim 0815, Korem 082 sedang di lokasi. Melihat Yulianto naik pitam, mereka segera menghubungi Denpom V/2 Brawijaya, Kota Mojokerto. Seketika itu, beberapa polisi militer berpakaian preman datang memeriksanya.
Sementara itu, saat dicerca sejumlah pertanyaan seputar kedinasan, Yulianto awalnya berkelit dan tidak mengaku, jika dirinya anggota TNI. Namun sebelum tersangka dimasukan ke mobil Denpom, tersangka langsung mengaku jika diri kerap kali membohongi orang-orang yang kenal dirinya dengan mengaku sebagai intel. ‘’ Saya mengaku intel agar saya aman,’’kata Yulianto singkat.
Saiful, anggota Marinir yang berada dilokasi penangkapan mengatakan, Karena tidak bisa menunjukan kartu anggota TNI, tersangka langsung dibawa Denpom V/2 untuk dimintai keterangan. ‘’ Karena banyaknya informasi dari warga, jika Yulianto ini mengaku sebagai anggota TNI, bahkan saat diperiksa di Denpom, dia mengaku berpangkat Letkol dari BIN,’’kata Saiful salah satu anggota Marinir. (wie)
Mengaku sebagai anggota Intelijen Marinir, Yulius alias Yulianto (40) warga Perum Wikarsa, Desa Banjaragung, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Kamis (7/3) malam diciduk anggota Detasemen Polisi Militer (Denpom) V/2 Brawijaya disalah satu tempat karaoke di Jalan Pahlawan, Kota Mojokerto/ Jawa Timur.
Dilokasi, penangkapan tersebut terjadi sekitar pukul 22.00, bermula saat tersangka terlibat percek-cokan dengan salah satu waiters (Pramusaji,red). Pasalnya, tersangka menganggap pramusaji kurang sopan saat melayani dirinya. ‘’ Pramusaji menyuguhkan minuman diatas nampang, kok sampai dekat ke leher saya,’’kata Yulianto dengan nada tinggi.
Diduga karena tak terima, tersangka kemudian mendatangi tempat kasir yang saat itu ramai pengunjung. Kontan saja, percek-cokan antara tersangka dengan waiters terjadi. Ironisnya, tersangka yang mengaku sebagai anggota intel Den Jaka dari kesatuan TNI AL ini sempat mengancam salah satu waiters bahkan sempat memukul salah satu waiters. Tak hanya itu, tersangka juga mengancam akan mendatangkan pasukannya ke lokasi.
Tak lama kemudian, sekitar pukul 21.30, keributan itu terdengar anggota Detasemen Polisi Militer (Denpom) V/2 Brawijaya yang kemudian datang ke lokasi. Setelah melakukan pengecekan, ternyata pembuat onar itu adalah Marinir gadungan.
Bahkan, sejumlah sumber mengatakan, jika tersangka kerap kali melakukan penipuan disejumlah tempat dengan mengaku sebagai intel bahkan mengaku sebagai anggota Badan Intelijen Negara (BIN) dengan pangkat Mayor. "Dia tadi sempat mengancam akan mengerahkan pasukannya untuk datang ke tempat ini," ujar Tulus Hary Indianto salah satu saksi.
Kebetulan, malam itu ada beberapa anggota intelijen TNI, baik dari Kodim 0815, Korem 082 sedang di lokasi. Melihat Yulianto naik pitam, mereka segera menghubungi Denpom V/2 Brawijaya, Kota Mojokerto. Seketika itu, beberapa polisi militer berpakaian preman datang memeriksanya.
Sementara itu, saat dicerca sejumlah pertanyaan seputar kedinasan, Yulianto awalnya berkelit dan tidak mengaku, jika dirinya anggota TNI. Namun sebelum tersangka dimasukan ke mobil Denpom, tersangka langsung mengaku jika diri kerap kali membohongi orang-orang yang kenal dirinya dengan mengaku sebagai intel. ‘’ Saya mengaku intel agar saya aman,’’kata Yulianto singkat.
Saiful, anggota Marinir yang berada dilokasi penangkapan mengatakan, Karena tidak bisa menunjukan kartu anggota TNI, tersangka langsung dibawa Denpom V/2 untuk dimintai keterangan. ‘’ Karena banyaknya informasi dari warga, jika Yulianto ini mengaku sebagai anggota TNI, bahkan saat diperiksa di Denpom, dia mengaku berpangkat Letkol dari BIN,’’kata Saiful salah satu anggota Marinir. (wie)
Social