Suharyono - Ketua DPC PD Kota Mojokerto |
Mojokerto-(satujurnal.com)
Empat bakal calon (balon) walikota Mojokerto, Ayub Busono, Chusnun Amin, Tejo Utomo dan Yudisthira berebut tiket Pilwali yang dikantongi Partai Demokrat (PD).
"Sampai saat ini empat orang itu yang sudah menyatakan kesiapannya menjadi balon walikota PD," kata Ketua DPC PD Kota Mojokerto, Suharyono, Kamis ( 04/03/2013).
Kesiapan keempat balon itu tercetus dalam beberapa kali komunikasi dengan Tim Sembilan , tim penjaringan dan penyaringan balon dari unsur petinggi DPC.
PD, pemilik tiket utuh hanya akan memilih satu dari keempat balon yang dinyatakan tim survey indepoenden balon memiliki elektabilitas tertinggi. "Soal siapa yang berhak membawa tiket PD, sangat ditentukan derajat elektabilitas balon yang bersangkutan," ujar Suharyono.
Ditandaskan Suharyono, meski Ayub Busono satu-satunya balon berlatarbelakang kader PD namun tidak berarti Ketua DPC PD Kabupaten Mojokerto itu paling berpeluang membawa tiket PD. "Bagi PD tidak harus kader partai yang menjadi jagonya. Nantinya yang diusung yang memiliki elektabilitas tinggi. Jadi bisa saja non kader." ulang dia.
Kabar yang berkembang, Ayub Busono merupakan kandidat kuat PD. Ia mendapatkan 'restu' Ketua DPD PD Jatim Soerkarwo. Terkait ini, Suharyono menempis. "Tidak ada restu itu," kelitnya.
Sementara soal masuknya Chusnun Amin, mantan Ketua KPU Kota Mojokerto yang juga masuk bursa balon wakil walikota PDI-P, Suhartyono enggan berkomentar lebih jauh. "Kami tidak meminang namun yang bersangkutan lah yang memasuki pintu PD. Soal komitmen apa yang bersangkutan terhadapa PDI-P, tidak ada sangkutpautnya dengan PD," tandasnya. (one)
Empat bakal calon (balon) walikota Mojokerto, Ayub Busono, Chusnun Amin, Tejo Utomo dan Yudisthira berebut tiket Pilwali yang dikantongi Partai Demokrat (PD).
"Sampai saat ini empat orang itu yang sudah menyatakan kesiapannya menjadi balon walikota PD," kata Ketua DPC PD Kota Mojokerto, Suharyono, Kamis ( 04/03/2013).
Kesiapan keempat balon itu tercetus dalam beberapa kali komunikasi dengan Tim Sembilan , tim penjaringan dan penyaringan balon dari unsur petinggi DPC.
PD, pemilik tiket utuh hanya akan memilih satu dari keempat balon yang dinyatakan tim survey indepoenden balon memiliki elektabilitas tertinggi. "Soal siapa yang berhak membawa tiket PD, sangat ditentukan derajat elektabilitas balon yang bersangkutan," ujar Suharyono.
Ditandaskan Suharyono, meski Ayub Busono satu-satunya balon berlatarbelakang kader PD namun tidak berarti Ketua DPC PD Kabupaten Mojokerto itu paling berpeluang membawa tiket PD. "Bagi PD tidak harus kader partai yang menjadi jagonya. Nantinya yang diusung yang memiliki elektabilitas tinggi. Jadi bisa saja non kader." ulang dia.
Kabar yang berkembang, Ayub Busono merupakan kandidat kuat PD. Ia mendapatkan 'restu' Ketua DPD PD Jatim Soerkarwo. Terkait ini, Suharyono menempis. "Tidak ada restu itu," kelitnya.
Sementara soal masuknya Chusnun Amin, mantan Ketua KPU Kota Mojokerto yang juga masuk bursa balon wakil walikota PDI-P, Suhartyono enggan berkomentar lebih jauh. "Kami tidak meminang namun yang bersangkutan lah yang memasuki pintu PD. Soal komitmen apa yang bersangkutan terhadapa PDI-P, tidak ada sangkutpautnya dengan PD," tandasnya. (one)
Social