Banyaknya proyek plengsengan dan tanggul yang ambrol.Dalam Sepekan setidaknya ada dua titik plengsengan dan tanggul yang ambrol diantaranya di Dusun Pedes Desa Sukorejo Kecamatan Perak dan DusunNgemplak Desa Mojotrisno Kecamatan Mojoagung.
Kedua titik yang ambrol berdekatan dengan pemukiman warga. Sehingga membuat rumah-rumah warga terancam ikut tergerus dan ambrol. Selain itu, semua tanggul tersebut juga berada di dekat areal pertanian.
Sehingga jika tak segera diantisipasi, ambrolnya tanggul bisa memicu air masuk ke lahan-lahan pertanian dan merusak tanaman . ’’Tanggul itu sudah berkali-kali ambrol,’’ kata Masrukin,64, warga Pedes.
Tiap kali dibenahi, tak lama kemudian tanggul itu kembali jebol. ’’Yang sekarang ini malah papan proyeknya masih ada dan ikut terbawa air saat tanggulnya ambrol,’’ tuturnya. Sepanjang ingatannya, tanggul itu sudah ambrol empat kali dalam beberapa tahun terakhir.
Kondisi bagian yang ambrol di sungai itu cukup parah. Panjang tanggul yang ambrol mencapai 20 meter dengan lebar 2 meter. Beruntung di bibir tanggul itu masih ada plengsengan tipis. Sehingga tak sampai menggerus lahan pertanian dan halaman belakang rumah.
’’Untuk sementara kita sudah kirimkan karung-karung untuk diisi pasir sebagai penahan sementara di dua titik itu,’’ kata Nur Huda, kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang, kemarin. Karung-karung itu dikirim dari BPBD.
Namun untuk pengerjaannya dilaksanakan secara bergotong royong oleh masyarakat setempat dibantu anggota TNI. ’’Baik yang di Mojotrisno maupun Pedes Perak sudah ditanggulangi dengan diberi penahan sementara. Yang terpenting bagian yang ambrol tidak semakin meluas,’’ pungkasnya.(rg)
Social