Drajat Stariaji saat deklarasi pencalonan walikota jalur independen Mei 2012 lalu. |
Mojokerto-(satujurnal.com)
Bakal calon (balon) Walikota Mojokerto, Drajat Stariaji menggandeng Suyatno, kepala desa (kades) Mojo Warigin, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto sebagai balon wakil walikota di ajang pemilihan walikota – wawalikota (Pilwakot), Agustus mendatang.
Pertimbangan menggandeng Suyatno, menurut Drajat, yakni kemampuan yang bersangkutan menggalang massa. “Meski level pilkades berbeda dengan pilwakot, tapi formula penjaringan massa di ajang pilkades bisa saja diterapkan pada pilwakot,” kata anggota legislatif tiga periode tersebut.
Selain itu, Suyatno juga akan lengser sebagai kades pada bulan Agustus mendatang. ““Pak Yatno (Suyatno) akan mengakhiri masa jabatannya sebagai kades bulan Agustus nanti, tepat saat pelaksanaan Pilwali.
Pasangan Drajat – Suyatno mendeklarasikan diri sebagai balon walikota-walikota Mojokerto dari jalur independen di markas Drajat Center, Sabtu (30/03/2013).
“Kemungkinan menggunakan akronim ‘DY’ (Drajat – Yatno),” ujar Isnaini Salim, salah satu anggota tim pemenangan Drajat Center, Minggu (31/03/2013).
Drajat Stariaji, anggota Komisi III DPRD Kota Mojokerto ini sudah mendeklarasikan diri sebagai balon walikota independen 27 Mei 2012 lalu.
Satu-satunya anggota Dewan asal PKPI ini memilih jalur independen setelah mendapat lampu hijau dari partainya. “Unik memang, meski orang partai, tapi ia condong ke jalur independen. Kalkulasinya, tentu saja dukungan massa dan dulangan suara yang ia peroleh selama tiga periode menjadi anggota legislatif di kota dan kabupaten Mojokerto,” kata Isnaini.
Soal dukungan minimal yang dibuktikan dengan copi KTP sebagai syarat pendaftaran jalur independen, menurut Isnaini, sudah tercukupi. “Syarat minimal dukungan sekitar 8.500 jiwa yang dibuktikan dengan copy KTP sudah terlampaui. Saat ini saja sudah lebih dari 10.000 KTP yang berhasil digalang Drajat Center,” tukas Isnaini. (one)
Bakal calon (balon) Walikota Mojokerto, Drajat Stariaji menggandeng Suyatno, kepala desa (kades) Mojo Warigin, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto sebagai balon wakil walikota di ajang pemilihan walikota – wawalikota (Pilwakot), Agustus mendatang.
Pertimbangan menggandeng Suyatno, menurut Drajat, yakni kemampuan yang bersangkutan menggalang massa. “Meski level pilkades berbeda dengan pilwakot, tapi formula penjaringan massa di ajang pilkades bisa saja diterapkan pada pilwakot,” kata anggota legislatif tiga periode tersebut.
Selain itu, Suyatno juga akan lengser sebagai kades pada bulan Agustus mendatang. ““Pak Yatno (Suyatno) akan mengakhiri masa jabatannya sebagai kades bulan Agustus nanti, tepat saat pelaksanaan Pilwali.
Pasangan Drajat – Suyatno mendeklarasikan diri sebagai balon walikota-walikota Mojokerto dari jalur independen di markas Drajat Center, Sabtu (30/03/2013).
“Kemungkinan menggunakan akronim ‘DY’ (Drajat – Yatno),” ujar Isnaini Salim, salah satu anggota tim pemenangan Drajat Center, Minggu (31/03/2013).
Drajat Stariaji, anggota Komisi III DPRD Kota Mojokerto ini sudah mendeklarasikan diri sebagai balon walikota independen 27 Mei 2012 lalu.
Satu-satunya anggota Dewan asal PKPI ini memilih jalur independen setelah mendapat lampu hijau dari partainya. “Unik memang, meski orang partai, tapi ia condong ke jalur independen. Kalkulasinya, tentu saja dukungan massa dan dulangan suara yang ia peroleh selama tiga periode menjadi anggota legislatif di kota dan kabupaten Mojokerto,” kata Isnaini.
Soal dukungan minimal yang dibuktikan dengan copi KTP sebagai syarat pendaftaran jalur independen, menurut Isnaini, sudah tercukupi. “Syarat minimal dukungan sekitar 8.500 jiwa yang dibuktikan dengan copy KTP sudah terlampaui. Saat ini saja sudah lebih dari 10.000 KTP yang berhasil digalang Drajat Center,” tukas Isnaini. (one)
Social