Ketua HKTI Jombang : Pemerintah Sengaja Tak Kontrol Impor Bawang - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Ketua HKTI Jombang : Pemerintah Sengaja Tak Kontrol Impor Bawang

Sadarestuwati (doc:istimewa)
Jombang-(satujurnal.com)
Meroketnya  harga bawang ternyata tak sepenuhnya mempengaruhi kesejahteraan petani. Pasalnya, mayoritas bawang putih yang beredar dipasaran merupakan produk impor.

’’Selama ini pemerintah pusat sangat tergantung pada impor dan kurang memperhatikan petani bawang sehingga enggan menanam. Makanya setinggi apapun harga bawang petani tak dapat apa-apa, karena impor terus. Padahal akar masalahnya ya impor itu. Sehingga harga mudah dipermainkan,’’ tegas Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jombang, Sadarestuwati, Minggu (17/03/2013).

Itulah sebabnya, anggota DPR RI asal PDI-P tersebut mendesak agar pemerintah fokus pada akar masalahnya. mendorong peningkatan produksi bawang dengan cara membina secara intensif petani bawang. ’’Sebab kebijakan impor itu tak menyelesaikan masalah dalam jangka panjang. Petani juga tidak diuntungkan dengan kebijakan tersebut,’’ bebernya.

Sejumlah kalangan malah curiga ada pihak yang sengaja mempermainkan harga bawang guna mendorong impor.  Karena banyak pihak bisa menikmati setoran dengan impor itu sebagaimana yang terjadi dalam impor sapi yang sedang ditangani KPK.

Estu juga menceritakan, bahwa koleganya sesama anggota FPDIP DPR RI yang membidangi masalah pertanian bakal memanggil Menteri Pertanian terkait hal tersebut. Sebab ada informasi bahwa sebenarnya sejak Januari impor bawang sudah diperlukan, tapi baru Maret setelah harga bawang melonjak kran impor tersebut baru dibuka lebar.

’’Satu-satunya cara untuk menghilangkan spekulasi adanya permainan adalah dengan menggairahkan petani menanam bawang. Sebab selama ini pemerintah sengaja tidak mengontrol impor yang berakibat keengganan petani menanam bawang,’’ pungkasnya.

Di pasar sendiri, para penjual mengaku masih belum berani kulak bawang dalam jumlah besar. Beberapa pedagang malah memilih menghilangkan bawang dari daftar dagangannya.
’’Kita khawatir kalau nanti kulak banyak harganya tiba-tiba langsung anjlok sehingga merugi,’’ kata Tutik, salah satu pedagang.

Di Pasar Legi Jombang, harga bawang putih sudah mulai turun, dari Rp 80 ribu menjadi Rp 60 ribu per kilogram. Sementara harga bawang merah terus menanjak, dari 46 ribu kini menjadi 50 ribu perkilogram. (rg)


Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional