Kriteria Cabup/Cawabup Jombang - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Kriteria Cabup/Cawabup Jombang

Yang Diinginkan Publik Versi Lerpam Kriteria Persentase Jujur 95 Persen Pintar70,5 Persen Berpengalaman39,5 Persen Bervisi 37,5 Persen Kader Partai15 Persen Tegas/Berani10,5 Persen Publik Ingin Pemimpin Jujur
 Jombang-(satujurnal.com)
Kejujuran tampaknya mulai menjadi barang langka ditengah masyarakat. Makanya mereka sangat ingin memiliki bupati dan wakil bupati yang bisa memberi contoh berlaku jujur dan amanah. Itu tergambar dari survey kriteria cabup/cawabup pilihan publik yang dilakukan Lembaga Riset dan Pengembangan Masyarakat (LERPAM) Jombang.


 ’’Dari tiga kali penelitian yang kita lakukan, jujur selalu menempati persentase terbesar dalam kriteria cabup/cawabup yang dikehendaki masyarakat,’’ kata Firman Syah, direktur LERPAM Jombang Penelitian pertama Mei 2012, dia mengambil contoh  sebanyak 1.030 orang. Lalu pada November 2012, sebanyak 400 orang. Enam kriteria tertinggi dari hasil penelitian itu lantas diuji kembali dalam survey yang dilakukan 3-7 Februari lalu dengan sampel 200 orang. 

’’Metode pengambilan sampel kita gunakan multistage random sampling secara proporsional dengan margin error 5 persen,’’ jelasnya. Hasil peneltian terakhir itu kembali menguatkan keinginan masyarakat untuk memperoleh pemimpin yang jujur.

Sebab kriteria itu dipilih oleh 95 persen responden. Kriteria dibawahnya diantaranya  pintar sebanyak 70,5 persen, berpengalaman 39,5  persen, bervisi 37,5 persen, kader partai 15 persen dan tegas/berani sebesar 10,5 persen. ’’Survey yang kita lakukan hanya untuk mengetahui tren atau proporsi kecenderungan masyarakat dalam memilih,’’ ucapnya.

Sehingga responden tidak diharuskan memilih satu kriteria.  Tetapi dia bisa memilih bahkan enam kriteria sekaligus. Tapi nyatanya, hanya sedikit yang dipilih berulang-ulang oleh masyarakat. ’’Dari enam kriteria itu, hanya jujur yang paling banyak dipilih oleh mayoritas responden,’’ tegasnya. Artinya, itu adalah sifat yang sangat diinginkan dan dibutuhkan oleh masyarakat dari figur pemimpin.

Bagaimana masyarakat bisa mencitrakan seseorang sebagai figur yang jujur? ’’Ini sangat tergantung dari pengalaman masyarakat berinteraksi dengan figur itu baik secara langsung maupun tidak langsung. Juga dari strategi pencitraan yang dibangun oleh figur itu sendiri dan timnya,’’ pungkas Firman. (rg)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional