Mahasiswa Tuding Kemenag Marak Pungli - SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional

Mahasiswa Tuding Kemenag Marak Pungli

Jombang-(satujurnal.com) 

Puluhan aktivis PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Jombang mendatangi kantor Kemenag (Kementrian Agama) setempat, Senin (4/3).  Mereka langsung menggelar aksi, karena kantor tersebut diduga marak terjadinya pungli (pungutan liar). Pungli yang dimaksud diantaranya terkait sertifikasi guru dan juga inpassing atau penetapan keseteraan jabatan, pangkat/golongan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Aksi tersebut diawali dengan berkumpulnya para aktivis di sekitar kampus STKIP PGRI Jombang, yang memang tak jauh dari kantor Kemenag. Selanjutnya, puluhan mahasiswa tersebut dengan membawa sejumlah poster melakukan longmarch menuju Kantor Kemenag yang berada di Jalan Pattimura tersebut. Tak hanya sekedar menunjukkan poster yang dibawa, para mahasiswa juga meneriakkan tuntutannya. “Kami mendesak aksi pungli yang dilakukan beberapa oknum di Kantor Kemenag harus dibersihkan. Oknum yang lakukan aksi pungli harus dipecat,” kata Mahmudi, salah satu aktivis.

Menurutnya, tudingan pungli tersebut bukannya tak berdasar. Pasalnya, pihaknya atau PMII mendapatkan pengaduan dari sejumlah guru soal adanya pungli tersebut. Untuk sertifikasi, seorang guru ditarik biaya sebesar Rp 225 ribu, sedang inpassing ditarik Rp 300 ribu. "Jelas-jelas ironis, Kemenagadalah lembaga yang berfungsi merumuskan kebijakan bidang kehidupan umat beragama malah oknumnya berlaku tak benar," lanjutnya.

Kedatangan para pendemo ini ditemui langsung Kepala Kemenag Jombang, H Barozi. Empat orang perwakilan mahasiswa ditemui secara tertutup, sedangkan puluhan mahasiswa lainnya menunggu di luar sembari menggelar orasi secara bergantian. Tak lama, ketegangan sempat terjadi. Pasalnya, mereka yang diluar kantor mulai hilang kesabaran. Mereka mulai merangsek maju, berusaha masuk kantor. Praktis, sejumlah petugas kepolisian segera menghadang mereka. Tak pelak, sempat terjadi aksi dorong antara petugas dengan para pendemo.

Menyikapi tudingan para pendemo, Barozi menyatakan siap menindaklanjutinya. Meski demikian, para mahasiswa harus menyertakan bukti atau pun data yang kuat soal pungli tersebut. “Kami berharap adik-adik mahasiswa bisa menyerahkan bukti atau data-data soal adanya pungli tersebut,” tegasnya. Puas berdemo di kantor Kemenag, puluhan mahasiswa ini kembali melakukan longmarch menuju Kantor Kejaksaan Negeri (kejari) di Jl Wahid Hasyim untuk menyampaikan tuntutan serupa. Intinya, pihak kejari setempat harus segera bertindak sesuai dengan hukum yang berlaku, terkait dugaan pungli tersebut.(rg)

Artikel terkait lainnya

Baca juga artikel ini

Copyright © SatuJurnal.com | Portal Berita Mojokerto, Jombang, Surabaya, Jawa Timur dan Nasional