Komisi II DPRD Kota Mojokerto saat sidak di PKL Benpas, Jum'at (15/03/2013) |
Mojokerto-(satujurnal.com)
Ratusan eks pedagang kaki lima (PKL) Alon-Alon Kota Mojokerto yang kini menempati area relokasi di Jalan Benteng Pancasila (Benpas), bakal menggelar pemilihan ketua paguyuban PKL menggantikan kepengurusan Hipam (himpunan pedagang alon-alon) di pelataran parkir area relokasi, Senin (18/03/20130) malam.
Dua orang PKL yang disebut-sebut berebut suara untuk menjadi ketua paguyuban, yakni Fredi dan Yasin. Fredi merupakan Ketua Hipam, sedang Yasin, vokalis PKL yang belakangan kian berseberangan dengan langkah-langkah Fredi.
“Besok malam (18/03/20130) akan ada pemilihan ketua Hipam,” ucap salah satu PKL.
Hanya saja, sejauh ini belum muncul pengganti nama Hipam. “Ya mungkin nanti baru muncul nama paguyuban yang baru. Kalau tetap menggunakan nama Hipam, sepertinya kurang pas,” timpal salah satu PKL lainnya. Beberapa PKL memperkirakan, peluang Yasin untuk menjadi ketua paguyuban lebih besar dibanding Fredi.
“Mungkin Pak Fredi didukung pengurus-pengurus Hipam saat ini, karena mereka ‘diuntungkan’ dengan pembagian bedak yang lebih lebar dibandingkan ratusan anggota lainnya. Tapi Pak Yasin tidak bisa dianggap enteng. Ia terus menyuarakan ketidakberesan Hipam, bahkan menjadi salah satu motor unjuk rasa ke Dewan pasca peresmian PKL oleh Walikota,” ucap salah satu PKL.
Yasin pilih diam soal pemilihan paguyubuan. “Ya kita lihat saja nanti,” katanya.
Rencana pemilihan ketua paguyuban PKL itu sudah diketahui Satpol PP setempat. “Silahkan saja melakukan pemilihan (ketua paguyuban PKL). Kami sebatas memantau,” ujar Kasatpol PP Kota Mojokerto, Soemarjono.
Ia berharap, pemilihan ketua paguyuban PKL itu menjadi titik awal yang lebih baik di kalangan PKL itu sendiri. “Agar tidak ada lagi gesekan horisontal diantara PKL seperti yang terjadi saat ini. Banyak persoalan yang mencuat dipermukaan, seperti pembagian bedak yang tidak merata, bedak yang disewakan dan indikasi transaksional fasilitas Pemkot saya harap tereliminir dengan kepengurusan mereka yang baru nanti,” kata Soemarjono.
Komisi II (perekonomian dan pembangunan) DPRD Kota Mojokerto merespon positif rencana pemilihan ketua paguyuban itu. “Pemilihan itu dari mereka untuk mereka (PKL). Kita berharap paguyuban akan lebih baik. Tidak lagi terpecah seperti saat ini,” kata Sekretaris Komisi II, Sonny Basuki Raharjo. (one)
Ratusan eks pedagang kaki lima (PKL) Alon-Alon Kota Mojokerto yang kini menempati area relokasi di Jalan Benteng Pancasila (Benpas), bakal menggelar pemilihan ketua paguyuban PKL menggantikan kepengurusan Hipam (himpunan pedagang alon-alon) di pelataran parkir area relokasi, Senin (18/03/20130) malam.
Dua orang PKL yang disebut-sebut berebut suara untuk menjadi ketua paguyuban, yakni Fredi dan Yasin. Fredi merupakan Ketua Hipam, sedang Yasin, vokalis PKL yang belakangan kian berseberangan dengan langkah-langkah Fredi.
“Besok malam (18/03/20130) akan ada pemilihan ketua Hipam,” ucap salah satu PKL.
Hanya saja, sejauh ini belum muncul pengganti nama Hipam. “Ya mungkin nanti baru muncul nama paguyuban yang baru. Kalau tetap menggunakan nama Hipam, sepertinya kurang pas,” timpal salah satu PKL lainnya. Beberapa PKL memperkirakan, peluang Yasin untuk menjadi ketua paguyuban lebih besar dibanding Fredi.
“Mungkin Pak Fredi didukung pengurus-pengurus Hipam saat ini, karena mereka ‘diuntungkan’ dengan pembagian bedak yang lebih lebar dibandingkan ratusan anggota lainnya. Tapi Pak Yasin tidak bisa dianggap enteng. Ia terus menyuarakan ketidakberesan Hipam, bahkan menjadi salah satu motor unjuk rasa ke Dewan pasca peresmian PKL oleh Walikota,” ucap salah satu PKL.
Yasin pilih diam soal pemilihan paguyubuan. “Ya kita lihat saja nanti,” katanya.
Rencana pemilihan ketua paguyuban PKL itu sudah diketahui Satpol PP setempat. “Silahkan saja melakukan pemilihan (ketua paguyuban PKL). Kami sebatas memantau,” ujar Kasatpol PP Kota Mojokerto, Soemarjono.
Ia berharap, pemilihan ketua paguyuban PKL itu menjadi titik awal yang lebih baik di kalangan PKL itu sendiri. “Agar tidak ada lagi gesekan horisontal diantara PKL seperti yang terjadi saat ini. Banyak persoalan yang mencuat dipermukaan, seperti pembagian bedak yang tidak merata, bedak yang disewakan dan indikasi transaksional fasilitas Pemkot saya harap tereliminir dengan kepengurusan mereka yang baru nanti,” kata Soemarjono.
Komisi II (perekonomian dan pembangunan) DPRD Kota Mojokerto merespon positif rencana pemilihan ketua paguyuban itu. “Pemilihan itu dari mereka untuk mereka (PKL). Kita berharap paguyuban akan lebih baik. Tidak lagi terpecah seperti saat ini,” kata Sekretaris Komisi II, Sonny Basuki Raharjo. (one)
Social