Mojokerto-(satujurnal.com)
DPRD Kota
Mojokerto secara resmi menghapus agenda serap aspirasi. Penghapusan kegiatan
bernuansa temu konstituen itu lebih pada pertimbangan efektifitas dalam
menjaring informasi.
“Tahun ini
tidak ada kegiatan jaring aspirasi atau reses. Kami (Dewan) sepakat untuk
kembali mengusung kegiatan dialog interaktif bersama masyarakat melalui
gabungan anggota Komisi,” kata Ketua Fraksi Partai Amanah Nasional (PAN) DPRD
Kota Mojokerto, Syaiful Arsyad, Rabu (20/03/2013).
Dihapusnya
reses, kata Ipung, sapaan akrab Syaiful Arsyad, atas dasar kesepakatan anggota
Dewan. “Semua anggota Dewan bulat sepakat untuk menghapus reses.,” imbuhnya.
Kegiatan
reses, kata Ipung, bukan kewajiban namun hak bagi setiap anggota Dewan.
Dalam
pertimbangan Dewan, lanjut Ipung, dialog interaktif akan lebih memperkuat
fungsi pengawasan dan legislasi. Karena, peserta dialog dari berbagai unsur dan
elemen masyarakat. “Dialog interaktif pesertanya beragam latar belakang karena
semua stake holder yang akan kita undang,” tandasnya.
Hal itu
berbeda dengan reses yang notabene pesertanya merupakan konstituen
masing-masing partai. “Jadi tidak bersifat primordial, yang hanya mengedepankan
kepentingan anggota Dewan dan konsituen,” cetus Ipung.
Selain itu,
penggunaan anggaran yang dinilai sarat rambu-rambu larangan, menjadi salah satu pertimbangan penghapusan reses. “Ketentuan baku
penggunaan anggaran reses menjadi pertimbangan untuk meniadakan reses,”
katanya. (one)
Social