Jombang-(satujurnal.com)
Apes menimpa Susanti (45), warga Desa Jatipelem, Kecamatan Diwek. Gara-gara minta tolong tetangganya untuk mengurus uang pensiunannya, tabungan miliknya malah terkuras. Uang sebesar Rp 24,950 juta di tabungan amblas.
Ironisnya, pelaku tak lain adalah tetangganya sendiri yakni Masnurhadi (35), orang yang dimintai tolong. Tak terima, Susanti lapor ke Polres Jombang. Kini, kasusnya masih dalam penanganan petugas. "Pelapor atau korban sudah diminta keterangannya. Kini kasusnya masih dalam penanganan lebih lanjut," ujar AKP Sugeng Widodo, Kasubbag Humas Polres Jombang, seraya membenarkan adanya kasus tersebut, Kamis (21/3).
Kasus yang dialami korban berawal ketika dirinya meminta tolong kepada pelaku untuk mengurus pensiunannya, Mei 2012 lalu. Pelaku pun menyanggupinya. Selanjutnya, pelaku minta korban untuk serahkan buku tabungan dan KTP. Alasannya, untuk mempermudah mengurusi pensiunan korban. Terlanjur percaya, korban segera memenuhinya. Tanpa diduga, pelaku hanya mengakali korban. Buktinya, tanpa sepengetahuan korban, sejak 21 Mei hingga Juli 2012, pelaku malah menguras isi tabungan.
Korban baru menyadari ketika dia memeriksa catatan buku tabungannya. Praktis, korban tak terima dan berusaha menanyakannya kepada pelaku. Sayangnya, pelaku selalu menghindar dan sulit ditemui. Hingga sekarang, uang tabungan milik korban tak juga dikembalikan. Akhirnya, korban memutuskan lapor ke polisi atas kasus yang menimpanya. (rg)
Apes menimpa Susanti (45), warga Desa Jatipelem, Kecamatan Diwek. Gara-gara minta tolong tetangganya untuk mengurus uang pensiunannya, tabungan miliknya malah terkuras. Uang sebesar Rp 24,950 juta di tabungan amblas.
Ironisnya, pelaku tak lain adalah tetangganya sendiri yakni Masnurhadi (35), orang yang dimintai tolong. Tak terima, Susanti lapor ke Polres Jombang. Kini, kasusnya masih dalam penanganan petugas. "Pelapor atau korban sudah diminta keterangannya. Kini kasusnya masih dalam penanganan lebih lanjut," ujar AKP Sugeng Widodo, Kasubbag Humas Polres Jombang, seraya membenarkan adanya kasus tersebut, Kamis (21/3).
Kasus yang dialami korban berawal ketika dirinya meminta tolong kepada pelaku untuk mengurus pensiunannya, Mei 2012 lalu. Pelaku pun menyanggupinya. Selanjutnya, pelaku minta korban untuk serahkan buku tabungan dan KTP. Alasannya, untuk mempermudah mengurusi pensiunan korban. Terlanjur percaya, korban segera memenuhinya. Tanpa diduga, pelaku hanya mengakali korban. Buktinya, tanpa sepengetahuan korban, sejak 21 Mei hingga Juli 2012, pelaku malah menguras isi tabungan.
Korban baru menyadari ketika dia memeriksa catatan buku tabungannya. Praktis, korban tak terima dan berusaha menanyakannya kepada pelaku. Sayangnya, pelaku selalu menghindar dan sulit ditemui. Hingga sekarang, uang tabungan milik korban tak juga dikembalikan. Akhirnya, korban memutuskan lapor ke polisi atas kasus yang menimpanya. (rg)
Social